Vaksin PMK Tiba, Wagub Ariza Minta Warga Tak Khawatir Beli Hewan Kurban Jelang Iduladha

Vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) pada sapi sudah tiba di Indonesia. Wagub Ariza meminta warganya tak khawatir soal penyebaran PMK.

Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Wahyu Septiana
Kementan
Kementerian Pertanian telah melakukan upaya mengatasi kejadian munculnya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada sapi - Vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) pada sapi sudah tiba di Indonesia. Wagub Ariza meminta warganya tak khawatir soal penyebaran PMK. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria bersyukur vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) pada sapi sudah tiba di Indonesia.

Ia pun berharap, vaksin tersebut bisa meminimalisir penularan virus PMK pada sapi kurban jelang hari raya Iduladha.

"Ya vaksin PMK sekali lagi kami bersyukur bahwa sudah ada vaksin PMK," ucapnya di Balai Kota, Rabu (15/6/2022) malam.

Orang nomor satu di DKI ini pun meminta warganya tak khawatir soal penyebaran PMK.

Ia pun menjamin, Pemprov DKI akan mengawasi dengan ketat setiap hewan kurban yang dijual.

Baca juga: Jelang Idul Adha, Lebih 500 Hewan Ternak di Kota Tangerang Terjangkit PMK

"Kami pastikan kebutuhan kurban tersedia, mudah-mudahan harganya terjangkau dan bebas dari PMK," ujarnya.

Untuk menambahkan, beragam upaya sudah dilakukan Pemprov DKI untuk memastikan tidak adanya hewan kurban yang terjangkit PMK.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Jumat (10/6/2022)
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Jumat (10/6/2022) (Nur Indah Farrah Audina/TribunJakarta.com)

Salah satunya dengan mewajibkan hewan kurban dari daerah yang akan dijual di Jakarta untuk dikarantina terlebih dulu.

"Itu sudah melalui sebuah proses agar distribusi pemasokannya sesuai ketentuan harus dikarantina terlebih dahulu," tuturnya.

Pemprov DKI Larang Hewan Kurban Masuk Jakarta Mulai 24 Juni

Jelang Iduladha, Pemprov DKI mengimbau tak ada lagi hewan ternak masuk ibu kota mulai 24 Juni 2022.

Imbauan ini dibuat demi mencegah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak yang belakangan terus merebak.

Petugas Dinas KPKP DKI Jakarta saat memeriksa kesehatan pada sapi di tempat penampungan, Cakung, Jakarta Timur, Kamis (12/5/2022)
Petugas Dinas KPKP DKI Jakarta saat memeriksa kesehatan pada sapi di tempat penampungan, Cakung, Jakarta Timur, Kamis (12/5/2022) (Istimewa)

"Kami sarankan tanggal 24 Juni harusnya sudah tidak ada lagi yang memasukkan ternak ke Jakarta," ucap Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta Suharini Eliawati, Jumat (10/6/2022).

Anak buah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut, tanggal itu dipilih sesuai dengan masa inkubasi penyakit PMK, yaitu 14 hari.

Dengan demikian diharapkan, hewan kurban yang akan dipotong saat hari raya Iduladha nanti bebas dari PMK.

"Karena itu saya sampaikan, mari kita berhitung," ujarnya.

Ia pun mengimbau kepada para pedagang hewan kurban untuk mengurus perizinan lewat aplikasi Jak Evo.

Suharini pun mengingatkan kepada para pedagang agar melengkapi dokumen kesehatan hewan kurban yang dijualnya.

"Silakan mengisi aplikasinya dan saya ingatkan lagi, wajib hukumnya pada saat terjadi transportasi lalu lintas ternak, lampirkan surat keterangan kesehatan hewan sadi pejabat yang berwenang," tuturnnya.

Dilansir dari Kompas.com, vaksin hewan ternak khusus penyakit mulut dan kuku (PMK) telah tiba di Tanah Air, Minggu (12/6/2022) pukul 15.30 WIB kemarin.

Vaksin yang spesifik (homolog) dengan kasus yang terjadi di Indonesia ini dikirim langsung dari Prancis melalui bandara Soekarno Hatta di Tangerang.

"Tentu ini hal yang sangat menggembirakan bagi kami, karena upaya yang kita siapkan berjalan sesuai jadwal. Sesuai janji Kami vaksin akan tiba di minggu kedua Juni 2022," jelas Kuntoro Boga Andri Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan di Jakarta, Senin (13/6/2022).

Terkait jumlah vaksin PMK yang datang, Kuntoro menyebutkan tahap pertama masuk karena keterbatasan cargo pesawat, baru sejumlah 10.000 dosis vaksin.

Selanjutnya, Kuntoro menambahkan secara keseluruhan vaksin akan tiba kembali dalam 3 hari kedepan, dengan total 800.000 dosis. Nantinya, vaksin akan didistribusikan sesuai kebutuhan daerah dengan memperhatikan peta sebaran penyakit yang terjadi saat ini.

Adapun skema penggunaan vaksin PMK ini, nantinya disuntikkan pada hewan sehat yang belum terkena PMK, namun berada di wilayah zona merah atau tertular.

"Jadi nanti secara bertahap akan disuntikkan pada hewan ternak  di sumber pembibitan ternak, sapi perah milik Rakyat dan koperasi Susu, serta ternak sapi potong di  daerah berisiko tinggi. Kita sudah susun prioritas vaksinasi berdasarkan faktor resikonya," jelasnya.

Baca juga: Tempat Karantina Sapi di Pondok Ranggon Ditutup Sementara untuk Cegah PMK

Khusus program vaksinasi, Kuntoro mengatakan, secara perdana akan dilakukan esok pagi dimulai dari Jawa Timur, dan selanjutnya serentak di daerah lainnya.

Kuntoro kembali menegaskan saat ini pemerintah sangat fokus dan serius menangani PMK, dan meminta masyarakat tidak panik soal ketersediaan hewan kurban.

"Stok sapi kita cukup. Begitu pula kambing dan domba dalam kondisi sangat cukup. Ikhtiar kita untuk rakyat dan peternak sangat kuat. Kami mohon dukungannya," tutup Kuntoro. (*)

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved