Idul Adha

Kisah Adin Getol Edukasi Pembeli Soal Hewan Kurbannya Bebas Penyakit Mulut dan Kuku: Semuanya Lokal

Lapak pedagang hewan kurban di Jalan Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Attachments area

TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino
Lapak pedagang hewan kurban di Jalan Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin (20/6/2022). Akibat ada wabah penyakit mulut dan kuku, ada saja warga ragu membeli hewan kurban untuk Idul Adha 2022. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

TRIBUNJAKARTA.COM, KELAPA GADING - Adanya penyakit mulut dan kuku, ada saja warga yang ragu membeli hewan kurban untuk Idul Adha ke pedagang di Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Wabah penyakit mulut dan kuku ini sangat dirasakan dampaknya oleh pedagang hewan kurban di Jalan Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Demikian disampaikan Adin, pedagang hewan kurban di lokasi tersebut.

Ia mengungkapkan sempat menemui beberapa calon pembeli yang ragu-ragu saat hendak membeli sapi dari lapaknya.

"(Penyakit mulut dan kuku) sangat berdampak. Masyarakatnya juga ada keraguan, jadi beli ke kambing," ucap Adin saat ditemui di lapaknya, Senin (20/6/2022).

Baca juga: 71 Hewan Ternak di Depok Dalam Pengobatan PMK, 3 Di Antaranya Mati

Akan tetapi, Adin selalu mengimbau calon pembeli bahwa sapi-sapi di lapaknya aman dari penyakit mulut dan kuku atau PMK.

Sebab, ratusan ekor sapi yang Adin sediakan di lapaknya sudah menjalani karantina 14 hari.

Tempat penjualan hewan kurban dikelola Andri di Jalan Raya Condet, Batu Ampar, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (20/6/2022).
Tempat penjualan hewan kurban dikelola Andri di Jalan Raya Condet, Batu Ampar, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (20/6/2022). (Bima Putra/TribunJakarta.com)

Hewan-hewan kurban tersebut sudah menjalani cek kesehatan lainnya sebelum dijajakan.

Adin selalu mengungkapkan ke calon pembelinya kalau sapi-sapi yang ia jual berasal dari daerah zona hijau PMK.

"Ini sapi kita nggak ada yang impor. Lokal semua, dari Bali, Bima, dan Kupang," katanya.

Selain itu, Adin juga rutin memberikan edukasi ke calon pembeli terkait PMK yang tidak berdampak ke manusia.

Imbauan dari Kementerian Pertanian pun rutin disampaikannya supaya calon pembeli tak lagi khawatir.

"Pak menteri kan udah bilang, itu nggak berdampak ke manusia asal dimasak harus mateng. Jadi nggak usah khawatir," katanya.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved