Sisi Lain Metropolitan

Senyum Merekah Pak Ta'ang Saat Terima Hadiah Gerobak Kopi dari Mensos Risma

senyum Pak Taang Baharudin (69), warga Menteng, Jakarta Pusat, terlihat merekah, Kamis (23/6/2022). Ia mendapat gerobak kopi dari Mensos Risma.

Tribunjakarta.com/Satrio Sarwo Trengginas
Ta'ang tampak merapikan barang-barang dagangan di gerobaknya di RT 001 RW 009, Menteng, Jakarta Pusat pada Kamis (23/6/2022). 

"Saya berterimakasih pemerintah langsung mengulurkan tangan kepada warga saya yang kondisinya sangat memprihatinkan ini," ujarnya.

Tinggal Kesusahan di Kawasan Elite Menteng

Kondisi Rumah Ta'ang Baharudin di RT 001 RW 009 Menteng, Jakarta Pusat pada Senin (20/6/2022). Rencananya pihak Kementerian Sosial akan membedah rumah Ta'ang dalam waktu dekat.
Kondisi Rumah Ta'ang Baharudin di RT 001 RW 009 Menteng, Jakarta Pusat pada Senin (20/6/2022). Rencananya pihak Kementerian Sosial akan membedah rumah Ta'ang dalam waktu dekat. (Tribunjakarta.com/Satrio Sarwo Trengginas)

Ta'ang Baharudin (69) hidup di senja kala usia. Tubuh rentanya tak lagi mampu beraktivitas seperti biasanya.

Semenjak kaki kanannya membengkak akibat terbentur meja, Ta'ang lebih banyak duduk dan beristirahat di rumahnya yang tak layak huni.

Kakek itu sehari-hari tak memiliki penghasilan buat hidupnya. Pekerjaan fisik sudah jelas, tubuhnya tak lagi mampu.

Di rumah reyotnya di RT 001 RW 009 Menteng, Jakarta Pusat, itu, Ta'ang hidup bersama kedua adiknya dan satu keponakannya bernama Muslim (63), Jamaludin (52) dan Bagas (23).

Muslim kini lebih banyak duduk selonjoran beralaskan tikar di bawah lantai semen. Ia sudah tak bisa berjalan. Terlihat ada luka di kaki kirinya yang menganga dan masih basah.

Katanya, luka itu tak kunjung sembuh dan malah makin memburuk.

Karena tak bisa berjalan, Muslim makan dan minum lesehan sambil menonton tv cembung.

Disediakan sebuah wadah untuk Muslim buang air kecil. Bila penuh isinya dibuang oleh penghuni lain.

Jamaludin, juga tak bekerja. Pria berambut gondrong itu dalam kesehariannya hanya menemani kedua kakaknya saja di rumah.

Sementara Bagas, keponakan satu-satunya, sudah lama menganggur. Barangkali hidup anak muda itu terpengaruh oleh lingkungan yang miskin di sekitarnya itu.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved