Polemik Pergantian Nama Jalan di Jakarta
Siapa Mualim Teko yang Dipilih Anies Baswedan Jadi Nama Jalan di PIK? Sosoknya Diungkap Ridwan Saidi
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memilih Mualim Teko sebagai nama jalan di PIK. Budayawan Ridwan Saidi mengungkap sosok tersebut.
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
"Kitab pertama itu judulnya 'Baca-bacaan', isinya itu doa-doa dalam Bahasa Betawi," ungkap Saidi.
"Yang kedua 'Masail', isinya tulisan soal masalah-masalah. Soal sembayang, soal nikah, talak, rujuk, dan soal menyelenggarakan jenazah. Itu hal-hal yang perlu diketahui zaman itu," sambungnya lagi.
Saidi menambahkan, Mualim Teko termasuk salah satu ulama tertua yang sempat hidup di Jakarta.
Bahkan, Babeh Saidi menganggap Mualim Teko sebagai ulama tertua di Indonesia yang pernah menulis kitab.
"Jadi bukan hanya di Jakarta, di Indonesia dia merupakan ulama tertua yang menulis kitab," ucap Babeh Saidi.
Berikut daftar pergantian nama jalan, gedung dan zona di Jakarta:
Nama jalan
1. Jalan Entong Gendut (sebelumnya Jalan Budaya)
2. Jalan Haji Darip (sebelumnya Jalan Bekasi Timur Raya)
3. Jalan Mpok Nori (sebelumnya Jalan Raya Bambu Apus)
4. Jalan H. Bokir Bin Dji'un (sebelumnya Jalan Raya Pondok Gede)
5. Jalan Raden Ismail (sebelumnya Jalan Buntu)
6. Jalan Rama Ratu Jaya (sebelumnya Jalan BKT Sisi Barat)
7. Jalan H. Roim Sa'ih (sebelumnya bernama Bantaran Setu Babakan Barat)
8. Jalan KH. Ahmad Suhaimi (sebelumnya bernama Bantaran Setu Babakan Timur)