825 Hewan Ternak di Kota Tangerang Terjangkit PMK, 3 di Antaranya Mati
Sebanyak tiga dari 800 lebih hewan ternak di Kota Tangerang mati akibat terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK) terhitung Selasa (28/6/2022).
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Sebanyak tiga dari 800 lebih hewan ternak di Kota Tangerang mati akibat terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK) terhitung Selasa (28/6/2022).
Sebagaimana diketahui, Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Tangerang mencatat ada 825 hewan ternak di wilayahnya terjangkit PMK.
Lalu, tiga di antaranya mati karena tidak terselamatkan lagi.
"Iya ada, tiga yang mati (karena PMK)," kata Kabid Pertanian DKP Kota Tangerang, Ibnu Ariefyanto, saat dikonfirmasi, Selasa (28/6/2022).
Namun, ketiganya bukan betul-betul mati karena PMK.
Baca juga: 825 Hewan Ternak di Kota Tangerang Terjangkit PMK, Paling Banyak di Cipondoh
Melainkan, kata Ibnu, ketiga hewan tersebut terpaksa dipotong duluan sebelum Hari Raya Iduladha 1443 H karena tidak bisa sembuh.
"Itu kan sakit, potong paksa itu potong bukan waktunya. Jadi kena PMK enggak mau makan, jadi dipotong paksa itu untuk menyelamatkan dia yang udah capek diobati, jadi dipotong saja," jelas Ibnu.
Tapi ia meyakinkan, kalau daging hewan yang terkena PMK aman untuk dikonsumsi bila dimasa secara benar dan matang.
Dan tidak makan beberapa bagian dari sapi sepeti kepala, lidah, dan perut.
"Menurut MUI itu boleh. Kalau dari segi kesehatan walaupun itu terpapar PMK itu tidak apa-apa dagingnya," terang Ibnu.

Ibnu Ariefyanto mengatakan, ratusan ternak yang terpapar PMK itu tersebar dari sembilan kecamatan di daerah tersebut.
Sebagai informasi, ada 13 kecamatan secara keseluruhan di Kota Tangerang.
"Perkembangan kasus PMK di Kota Tangerang per Senin (27/6/2022) ada 825 ekor terjangkit PMK," jelas Ibnu saat dihubungi wartawan, Selasa (28/6/2022).
Berdasarkan data terbaru, dari 825 ternak, terdapat 348 ekor atau paling banyak ada di Kecamatan Cipondoh.