Guru di Depok Cabuli Belasan Santriwati

3 Guru Terduga Pencabulan Belasan Santri di Depok: Satu Cuti Tabrakan, Sisanya Tak Aktif Mengajar

Tiga guru menjadi terduga pencabulan santri di Kota Depok. Pimpinan pesantren menyebut satu guru cuti dan sisanya tak lagi mengajar, Kamis (30/6/2022)

Kompas.com dan Istimewa
Ilustrasi Pencabulan. Tiga guru menjadi terduga pencabulan santri di Kota Depok. Pimpinan pesantren menyebut satu guru cuti dan sisanya tak lagi mengajar, Kamis (30/6/2022) 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dwi Putra Kesuma

TRIBUNJAKARTA.COM, BEJI - Oknum guru sebuah pesantren di Kota Depok tega melampiaskan napsu bejatnya pada santrinya yang masih dibawah umur.

Dari informasi yang dihimpun, diketahui bahwa jumlah korbannya mencapai 11 anak santri.

Pimpinan pesantren tersebut, Ahmad Riyadh, mengatakan, ada tiga oknum guru dan satu santri aktif yang dilaporkan oleh kuasa hukum para korban.

"Empat terlapor itu satu berstatus santri, dan tiga guru. Dari tiga guru ini, satu masih berstatus aktif dan dia baru saja tabrakan, jadi masih cuti sekitar dua bulan,dan dua terlapor (guru) lainnya ini sudah tidak di kita," kata Ahmad pada wartawan di lokasi, Kamis (30/6/2022).

Lebih lanjut menyoal dua guru yang sudah tak aktif di pesantren tersebut, Ahmad Riyadh mengatakan mereka adalah relawan.

Baca juga: Tingkah Tak Wajar Sopir Taksi Cabul di Kebayoran Lama, Cium Anak-anak hingga Pamer Kemaluan

"Mereka sudah selesai pengabdiannya, dia itu semacam relawan dia mengajar hadroh, pramuka," katanya.

"Selebihnya kalau masalah kasus ini bukan wewenang saya, jadi saya tidak bisa memberikan lebih dari yang saya tidak ketahui," sambung Ahmad Riyadh.

Pimpinan pesantren yang diduga jadi lokasi pencabulan santri, Ahmad Riyadh, saat dijumpai wartawan, Kamis (30/6/2022).
Pimpinan pesantren yang diduga jadi lokasi pencabulan santri, Ahmad Riyadh, saat dijumpai wartawan, Kamis (30/6/2022). (TribunJakarta.com/Dwi Putra Kesuma)

Ia menegaskan pihaknya mendukung segala proses penyelidikan dari kepolisian.

"Saya menjawab apa adanya terhadap pertanyaan dari Polda, dalam hal ini saya mendukung proses yang dilakukan bapak bapak polisi, tidak ada yang saya tutupkan," tegasnya.

Sebelumnya, sejumlah santri di sebuah pesantren yang ada di Kecamatan Beji, Kota Depok, diduga menjadi korban pelecehan oleh oknum pengajar dan kakak kelas.

Baca juga: Kronologi Lengkap Emak-emak Curhat Sering Kesurupan Malah Jadi Korban Dukun Cabul di Bogor

Dilansir dari Kompas.com, Kuasa Hukum Korban, Megawati, mengatakan bahwa korban dari perbuatan cabul terduga pelaku ini mencapai 11 anak.

Namun demikian, hanya lima dari 11 korban yang berani bicara atas perbuatan pelaku terhadapnya.

"Dari 11 orang yang dilecehkan, yang berani untuk speak up hanya lima orang, tapi yang sekarang diperiksa oleh penyidik baru tiga orang," ujar Kuasa Hukum Korban, Megawati, pada wartawan di Polda Metro Jaya, Rabu (29/6/2022) kemarin.

Baca juga: Jadi Pengacara Oknum Guru Ngaji Cabul, Barbie Kumalasari Pasang Badan: Perasaan Saya Hancur Banget

Sementara itu, Ketua RT di lokasi sekitar kejadian, Samsuri, mengatakan, dirinya belum mengetahui persis peristiwa pencabulan ini.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved