Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia
Sisi Lain Tjahjo Kumolo: Hobi Koleksi Pusaka, Pernah Dikasih Keris Peninggalkan Kerajaan Gowa
Sisi lain mendiang Menpan RB Tjahjo Kumolo yakni dikenal sebagai hobi koleksi benda pusaka.
TRIBUNJAKARTA.COM - Sisi lain mendiang Menpan RB Tjahjo Kumolo yakni dikenal sebagai hobi koleksi benda pusaka.
Tjahjo Kumolo bahkan sempat diberikan keris pusaka peninggalan Kerajaan Gowa.
Semasa hidupnya, Tjahjo Kumolo mengaku memang sudah menyukai benda pusaka sejak muda.
Ada yang didapatnya dengan cara mencarinya sendiri ke sejumlah tempat hingga ada juga yang diberikan oleh sejumlah orang.
Bahkan, saat menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri pada tahun 2018 silam, Tjahjo Kumolo sempat melaporkan keris komando dari Kerajaan Majapahit abad 14 yang bertahta intan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Baca juga: Anak Sulung Enggan Jelaskan Penyakit Penyebab Wafatnya Tjahjo Kumolo
Hal itu dilaporjan Tjahjo Kumolo karena khawatir merupakan bentuk gratifikasi yang diterimanya.
Ketua KPK saat itu, Agus Rahardjo bahkan tampak terpukau saat melihat langsung keris komando Majapahit yang dilaporkan Tjahjo.
Tongkat tersebut berwarna emas dengan berlian di bagian atas dan bawahnya.

Diberi keris Kerajaan Gowa
Melansir Tribun Gowa, saat menjabat sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB), Tjahjo Kumolo diberi keris pusaka peninggalan Kerajaan Gowa.
Keris itu diberikan oleh Raja Gowa ke-38 Andi Kumala Andi Idjo saat Tjahjo Kumolo bertandang ke Museum Balla Lompoa, Jl KH Wahid Hasyim No 39, Sungguminasa, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Rabu (14/10/2020) siang.
"Saya terima amanah pemberian sepasang dan sebuah pusaka Kerajaan Gowa, saya akan ikut merawat pusaka ini," kata Tjahjo dalam sambutannya.
Bagi politikus PDI-Perjuangan itu, keris pemberian dari Kerajaan Gowa itu akan ia jadikan sebagai benda pusaka, bukan semata sebagai koleksi.
Tjahjo mengatakan, pemberian pusaka kerajaan Gowa itu memberinya sebuah amanah.
Baca juga: Pernah Jadi Anak Buahnya, PJ Gubernur Sulbar Bersaksi Kebaikan Mendiang Tjahjo Kumolo
Ia berjanji akan ikut menjaga marwah dan kebesaran nama dan warisan budaya Kerajaan Gowa.
"Jadi yang saya muliakan raja Gowa, sepasang dan sebuah pusaka ini bukan jadi koleksi bagi saya, tetapi akan saya tempatkan sebagai pusaka saya," tambahnya.
Sejarah Keris Kembar Kerajaan Gowa
Berikut sejarah Keris Kembar peninggalan Kerajaan Gowa berdasarkan keterangan yang diperoleh dari Dinas Pariwisata Kabupaten Gowa:

Keris kembar sendiri merupakan senjata yang diberikan kepada pengawal raja dan permaisuri kerajaan Gowa.
Keris itu diberikan setelah insiden terbunuhnya Raja Gowa I Manggorai Daeng Mammeta, Karaeng Bontolangkasa’, Tunijallo (Raja Gowa XII periode 1565-1590).
Yang dibunuh oleh saudara sesusuannya yang bisu bernama I Lolo Tamakkana untuk menjaga keselamatan raja dan permaisuri, yang juga sekaligus bermakna menjaga keselamatan negara dan mengayomi seluruh rakyat.
Konon keris ini dibuat ratusan tahun yang lalu dari bahan dasar logam meteorit yang jatuh ke bumi.
Keris itu dibuat oleh panrita bassi atau pandai besi tanpa ditempa dan dipanaskan dengan api.
Akan tetapi dibuat dengan cara dipijat dan ditekan menggunakan telunjuk dan ibu jari sang pande besi.
Baca juga: Meninggal, Menteri Tjahjo Kumolo Tinggalkan Kenangan Tak Terlupakan Bagi Cak Imin dan Puan Maharani
Itulah sebabnya ukuran keris ini sedikit lebih kecil dibandingkan ukuran ukuran keris pada umumnya.
Keris berbentuk hampir lurus dengan gagang berwujud lelaki mengandung filosofi bahwa lelaki itu harus berwatak jujur dan konsisten.
Sedangkan keris berlekuk 5 dengan gagang berwujud wanita bermakna bahwa perempuan itu harus berwatak lembut dan luwes dalam bersikap.
Keris kembar ini harus selalu berdampingan untuk saling menguatkan.
Siapa yang berjodoh memegang dan memelihara keris kembar ini maka kepadanya ditumpukan harapan untuk menjaga keselamatan Raja dan permaisuri.
Hal itu juga sekaligus bermakna menjaga keselamatan negara dan mengayomi seluruh rakyat.
Dimakamkan di TMP Kalibata

Tjahjo Kumolo meninggal dunia setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Abdi Waluyo pada Jumat (1/7/2022) sekitar pukul 11.10 WIB akibat penyakit infeksi yang menyebar hingga ke paru-paru.
"Saya mewakili keluarga pak Tjahjo membenarkan berita bahwa bapak sudah berpulang hari ini kurang lebih jam 11," kata anak sulung Tjaho, Rahajeng saat ditemui awak media di rumah sakit.
Rencananya jenazah Tjahjo Kumolo akan disemayamkan sementara di rumah dinas untuk dimandikan dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan, Kalibata, Jakarta Selatan sore ini.
"Kemudian akan disalatkan dekat kantor Menpan RB. Setelah itu mungkin abis Ashar atau setelah disalatkan rencanaya akan disemayamkan di Kalibata," kata dia.