Kontroversi ACT
Soroti Gaji Pemimpin ACT Capai Rp 250 Juta per Bulan, Gus Mus Sedih: Terlalu Berani
Pimpinan Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Gus Mus menyoroti gaji pimpinan ACT yang mencapai Rp 250 juta.
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Yogi Jakarta
Ia menilai tindakan pimpinan ACT terlalu berani.
"Terlalu berani (emoji sedih)," tulis Gus Mus.
Klarifikasi ACT
Lembaga Aksi Cepat Tanggap (ACT) memberikan klarifikasi terkait kabar penyelewengan dana umat.
Kabar penyelewengan dana umat itu sempat memunculkan tagar "Aksi Cepat Tilep" dan "Jangan Percaya ACT" yang menjadi trending topic di media sosial.
Salah satu yang menjadi sorotan yaitu terkait gaji pimpinan ACT yang mencapai Rp 250 juta.
Presiden ACT Ibnu Khajar membenarkan gaji pimpinan ACT sempat mencapai nominal tersebut.
"Jadi kalau pertanyaannya apa sempat diberlakukan (gaji Rp 250 juta), kami sempat memberlakukan di Januari 2021," kata Ibnu Khajar saat jumpa pers di kantor ACT di Menara 165, Jalan TB Simatupang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (4/7/2022).
Baca juga: ACT Diduga Selewengkan Dana Umat, Wagub DKI Ungkap Situasi Saat Kerja Sama, Pemprov Akan Evaluasi
Namun demikian, lanjut Ibnu, pemberian gaji sebesar Rp 250 juta tidak berlaku secara permanen karena kondisi filantropi ACT yang tidak stabil.
"Teman-teman merasakan terjadi pergantian komposisi, kami memilah dua hal apakah kami akan mengurangi karyawan waktu itu atau mengalokasi dana pada karyawan. Akhirnya kami memilih agar mengurangi beberapa gaji karyawan," ujar dia.

Ia pun menyampaikan kepada para karyawannya ketika ada pengurangan gaji.
Lebih lanjut, Ibnu mengaku bahwa pimpinan ACT saat ini menerima gaji tidak lebih dari Rp 100 juta.
"Di pimpinan presidium, yang diterima tidak lebih dari Rp 100 juta," kata Ibnu.
Dilansir dari Tribunnews.com, jagat media sosial ramai membincangkan lembaga filantropi Aksi Cepat Tanggap atau ACT, yang diduga menyelewengkan dana sumbangan dari umat.
Tagar #JanganpercayaACT menjadi trending topic di Twitter sejak Senin (4/7/2022) dini hari.