Sisi Lain Metropolitan
Asal Usul Nama Glodok di Jakarta Barat, Ternyata Awalnya Bernama Pancoran
Glodok yang dikenal sebagai kawasan Pecinan di Jakarta itu ternyata dulunya bernama Pancoran di masa Hindia Belanda.
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Wahyu Septiana
Gapura yang tampak cukup megah dan menawan ini ternyata diukir oleh para pematung I Komang Witantra (44), asal Gianyar, Bali.
Pematung dari Tiga Dimensi Sculpture ini mengatakan awalnya kontraktor Pulau Intan melakukan seleksi pembuatan ukiran gapura itu kepada sejumlah studio sculpture di Bali.
"Ada sekitar 3 atau 4 tim yang diseleksi dan kami yang dipilih," ujar Komang kepada TribunJakarta.com di lokasi Gapura, Pancoran, Glodok, Jakarta Barat pada Selasa (5/7/2022) lalu.
Baca juga: Melihat Bangunan GKI Tertua di Kwitang: Awalnya Pendeta Belanda Beli Rumah Berdinding Bambu
Pihak kontraktor memercayai pengukiran gapura itu kepada Studio Tiga Dimensi Sculpture dari Gianyar.
I Komang Witantra kemudian berangkat ke Jakarta untuk melihat desain gapura yang akan dibuat di China Town Glodok.
"Proses pengerjaannya di Bali dulu, kemudian baru dibawa dan dipasang di Glodok," lanjutnya.

Komang dan tim mengerjakan sesuai dengan pesanan dari kontraktor.
Mereka diberi tugas mengukir ornamen sementara konstruksi dan atap gapura dibuat oleh kontraktor.
Para pematung dari Gianyar itu mengukir ornamen khas Tionghoa di empat pilar Gapura Chinatown Jakarta itu seperti ornamen naga, api dan awan.
Seluruh ornamen diukir di dua pilar berukuran sekitar 6 meter dan dua pilar berukuran 9 meter.
Baca juga: Kisah Ragusa, Toko Es Krim Tertua di Jakarta dengan Rasa Melegenda
Pilar-pilar gapura itu dikerjakan oleh 19 seniman ukir.
"Masing-masing pilar ada satu naga," pungkasnya.
Diresmikan Anies Baswedan

Adalah Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang meresmikan Gapura Chinatown Jakarta di pecinan itu pada 30 Juni 2022.