Ajudan Jenderal Ferdy Sambo Ditembak

Tampak Lemas, Pilu Ibunda Brigadir J Dengar Sang Anak Tewas: Saya Belum Sanggup Terima Ini

Ibunda Brigadir J tampak lemas duduk di samping sang suami. Ia masih belum sanggup menerima anaknya tewas dalam baku tembak sesama polisi.

TRIBUNJAMBI/FB/KOLASE
Ibunda Nofriansyah Yosua Hutabarat dan Keluarga Brigpol Yosua. Ibunda Brigadir J tampak lemas duduk di samping sang suami. Ia masih belum sanggup menerima anaknya tewas dalam baku tembak sesama polisi. 

"Walaupun lima tembakan ada satu tembakan yang mengenai tangan kemudian tembus ke badan.

Jadi kalau dibilang ada tujuh lubang tapi lima tembakan itu ada satu tembakan yang mengenai dua bagian tubuh termasuk luka sayatan itu," jelasnya.

Sementara itu, Ramadhan mengungkapkan Bharada E tidak mendapat luka apapun dalam insiden baku tembak tersebut.

Hal ini karena posisi Bharada E yang berada jauh lebih tinggi yakni sejauh 10 hingga 12 meter karena dia berada di lantai 2 rumah Irjen Ferdy Sambo saat baku tembak terjadi.

"Tidak ada (terkena tembakan), kan posisi dia lebih tinggi dan dia posisinya dalam keadaan yang terlindung," ucapnya.

Lebih lanjut, Bharada E menembak Brigadir J sebagai bentuk perlindungan diri dan melindungi istri dari Irjen Ferdy Sambo.

"Karena posisinya ya siapapun yang mendapat ancaman seperti itu pasti akan melakukan pembelaan gitu, jadi bukannya melakukan perbuatan karena motif lain, motifnya adalah membela diri dan membela ibu," ujarnya.

Keluarga Brigadir J merasa janggal

Kendati begitu, pihak keluarga korban tak sepenuhnya percaya dengan kronologi versi polisi.

Samuel Hutabarat, ayah dari Brigadir J, menyebut terdapat sejumlah kejanggalan.

"Kalau anak saya yang menembak secara membabi buta, terus kondisi yang ditembak gimana, katanya lagi diperiksa di sana.

Nah, logikanya kalau jarak 3 meter tidak mungkin tidak kena kalau terjadi baku tembak," kata Samuel, saat diwawancarai tribun di kediamannya di Sungai Bahar, Senin (11/7/2022).

Tidak hanya itu, Samuel juga meminta pihak kepolisian untuk lebih terbuka, dan memperlihatkan CCTV di lokasi kejadian, jika memang Brigadir J terlebih dahulu melakukan penembakan.

Baca juga: Kejanggalan Kasus Adu Tembak Ajudan Irjen Ferdy Sambo, Keluarga Brigadir J Tantang Polisi Buka CCTV

Menurutnya, rumah perwira tinggi seharusnya memiliki CCTV dan pengawasan ketat.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved