Yakin Brigadir J Tak Lecehkan Istri Kadiv Propam, Keluarga: Masa Dia Sekeji Itu, Gak Mungkin!
Bibi Brigadir J, Rohani Simanjuntak membeberkan ketaatan keponakannya kepada Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo dan keluarganya.
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Yogi Jakarta
TRIBUNJAKARTA.COM - Bibi Brigadir J, Rohani Simanjuntak yakin keponakannya J tak mungkin berani melakukan pelecehan kepada istri Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo, Putri.
TONTON JUGA
Sekedar informasi Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J tewas dalam baku tembak dengan rekannya sesama polisi, Bharada E, di rumah singgah Irjen Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat (8/7/2022).
Baku tembak tersebut diduga bermula dari pelecehan seksual yang dilakukan oleh Brigadir J terhadap istri Irjen Ferdy Sambo.
Diwawancara sebuah stasiun TV Rohani Simanjuntak menyebut keponakannya tidak mungkin berani melakukan pelecehan seksual kepada istri atasannya
Rohani menilai Brigadir J adalah sosok yang taat dan jujur kepada Irjen Fery Sambo.
Baca juga: Terungkap Kondisi Terkini Istri Ferdy Sambo: Alami Gangguan Traumatis hingga Terus Menerus Menangis
"Kami sebagai orangtua, enggak mungkin dia (Brigadir J) melakukan sebejat itu. Bahkan sama Bapak Jenderal Ferdy Sambo, dia (Brigadir J) sangat taat dan jujur," ungkap Rohani Simanjuntak dikutip TribunJakarta dari Youtube CNN Indonesia, Rabu (13/7/2022).
Ia menyebut untuk urusan belanja rumah tangga keluarga Irjen Ferdy Sambo saja bahkan mempercayakannya kepada Brigadir J
"Untuk belanja buat rumah tangga (Irjen Ferdy Sambo), dia (Brigadir J) yang dipercayakan. Masa dia sekeji itu, enggak mungkin !" kata Rohani Simanjuntak.
Rohani Simanjuntak lalu mengungkap kecurigaannya pada kasus kematian Brigadir J.
Baca juga: Polisi Sarankan Jasad Brigadir J Tak Dilihat, Sang Ibu Menjerit: Saya Sanggup, Saya yang Melahirkan
Ternyata saat berkesempatan melihat jenazah Brigadir J, keluarga dibuat terheran-heran sebab menemukan banyak luka di tubuh pria yang bakal menikah 7 bulan lagi tersebut.
"Hasil autopsinya tidak ada sampai sekarang. Pada saat tanggal 10 Juli jam 10 pagi, kami melihat tanda-tanda itu (kejanggalan kematian Brigadir J) dari jari tangan sebelah kiri, jari manisnya ada keluar darah segar," pungkas Rohani Simanjuntak.
Mengetahui keponakannya tewas akibat ditembak, Rohani heran kenapa ada luka membiru di badan Brigadir J.
Hal itu diketahui keluarga saat membuka baju Brigadir J yang sudah terbujur kaku.
Baca juga: Bharada E Tamtama, Brigadir J Bintara & Irjen Ferdy Sambo Perwira, Inilah Jenjang Kepangkatan Polri
"Kalau tembakan yang di dada kan dibilang adu tembak, kok ada luka (di jari Brigadir J) ? Membingungkan. Terus kami buka bajunya, ternyata di bagian tubuhnya ada luka-luka, luka biru di bagian perut," kata Rohani Simanjuntak.
Tak hanya itu, keluarga juga menemukan luka lainnya di wajah dan kaki Brigadir J.
"Terus di tangan jari kiri, patah. Ada luka juga di jari kelingking. Terus di kaki kanan, ada luka benda tajam. Di mata sebelah kanan ada luka kayak sayatan. Di hidungnya dan di bibirnya ada luka bekas jahitan," imbuh Rohani Simanjuntak.

Tanda yang paling membuat keluarga curiga adalah saat melihat gigi Brigadir J.
Saat dikembalikan ke keluarga, jenazah Brigadir J dalam kondisi yang tak baik.
Gigi Brigadir J yang semula rapi justru terlihat berantakan.
"Giginya pun enggak rapi lagi. Sementara setahu ku, mulai dari anak-anak, tahu aku kepribadian dia (Brigadir J) giginya inilah yang paling rapi," ungkap Rohani Simanjuntak.
Atas kecurigaan keluarga Brigadir J tersebut, pihak kepolisian segera bertindak.
Baca juga: Reaksi Warga saat Polisi Olah TKP Penembakan Brigadir J, Sepi dan Tak Ada yang Keluar Rumah
Polres Metro Jakarta Selatan berencana melibatkan ahli forensik terkait peristiwa yang menewaskan Brigadir J.
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Budhi Herdi Susianto mengatakan pemeriksaan ahli forensik bakal dilakukan setelah penyidik menerima surat resmi hasil otopsi jenazah Brigadir J dari RS Polri.
"Nantinya setelah hasil otopsi keluar, tentunya kami akan meminta keterangan ahli, yakni ahli forensik dari dokter forensik maupun dari laboratorium forensik," kata Kombes Pol Budhi Herdi Susianto dilansir dari TribunJakara.com, Rabu (13/7/2022).
Kombes Pol Budhi Herdi Susianto menjelaskan keterangan dari ahli forensik dibutuhkan untuk mendukung temuan-temuan di tempat kejadian perkara (TKP).
"(Keterangan ahli forensik) guna mendukung fakta-fakta yang kami temukan di TKP," imbuh Kombes Pol Budhi Herdi Susianto.
SIMAK VIDEONYA: