Ajudan Jenderal Ferdy Sambo Ditembak

Analisis 2 Jenderal Purnawirawan Soal Baku Tembak Brigadir J dan Bharada E di Rumah Kadiv Propam

Dua jenderal purnawirawan menganalisa kasus baku tembak Brigadir J dan Bharada E di rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.

Kolase Foto Tribun Jakarta
Kolase Foto: Mayjen TNI (purn) TB Hasanuddin dan Irjen Pol (Purn) Seno Sukarto. Dua jenderal purnawirawan menganalisa kasus baku tembak Brigadir J dan Bharada E di rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo. 

Setelah suara letusan tersebut, lanjut Seno, satpam di pos jaga melihat orang-orang yang diduga anggota polisi mulai berdatangan ke rumah dinas Kadiv Propam.

Baca juga: Mengenal Tugas Divisi Propam Polri yang Dipimpin Irjen Ferdy Sambo: Termasuk Tangani Kasus Bharada E

Lebih lanjut, satpam tersebut kemudian bertanya tentang peristiwa yang sebenarnya terjadi.

Namun, kata Seno, orang-orang yang ada di rumah dinas Ferdy Sambo mengatakan tidak terjadi apa-apa.

"Satpam mulai bertanya-tanya kok yang datang itu makin lama makin banyak ke rumah itu. Ditanya lah sama satpam, 'ada apa? Nggak ada apa-apa'," ucap Seno.

Seno juga geram dengan cara kerja Polri menangani kasus baku tembak sesama ajudan di rumah dinas Kadiv Propam Irjen Pol Ferdy Sambo.

Kolase Foto Rumah Dinas Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan dan Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo.
Kolase Foto Rumah Dinas Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan dan Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo. (Kolase Foto Tribun Jakarta)

Seno mempertanyakan mengapa kasus yang terbilang besar dan terjadi di lingkungannya itu tidak melapor atau sekadar koordinasi dengannya selaku ketua RT. 

Bahkan, ia tidak mendapat laporan sudah ada olah tempat kejadian perkara (TKP) di rumah dinas Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo.

Mantan Kapolda Sumatera Utara dan Aceh itu mengaku tak pernah menerima laporan sejak hari kejadian penembakan yang menewaskan Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir Yoshua alias Brigadir J pada Jumat lalu.

Baca juga: Beberkan Ketaatan Brigadir J ke Irjen Ferdy Sambo, Keluarga: Buat Belanja Aja Dia yang Dipercaya

"Nggak ada (lapor RT). Bahwa dia (polisi) datang ke sini untuk pemeriksaan, istilahnya kulo nuwon, ini nggak ada sama sekali," kata Seno di kediamannya, Rabu (13/7/2022).

Seno juga menyesalkan tindakan polisi yang menyuruh satpam untuk meninggalkan pos dan berjaga di depan gapura Komplek Polri Duren Tiga.

"Malahan anggota saya disuruh jaga di sana di pintu itu. Saya marah-marah, 'bilangin sama yang perintah, sekarang kamu kembali ke pos'. Karena dia harus menerima seluruh komplek, bukan hanya jaga pintu. Padahal mereka (polisi) banyak sekali yang bisa jaga," ujar purnawiran polisi bintang dua itu.

"Sampai sekarang saya ketemu saja nggak, terus terang saya juga ya kesal. Saya ini dianggap apa sih, maaf saja, saya ini jenderal loh, meskipun RT," tambahnya.

Di sisi lain, Seno menyebut decoder CCTV di sekitar rumah dinas Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo telah diganti.

Ia mengetahui hal itu setelah bertanya kepada satpam yang bertugas di hari terjadinya penembakan.

Menurut Seno, decoder CCTV itu di sekitar rumah dinas Ferdy Sambo diganti pada Sabtu (9/7/2022) atau sehari setelah peristiwa baku tembak yang menewaskan Brigadir J.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved