Kebakaran
Pabrik Pipa Paralon di Tangerang Kebakaran, Api Masih Menyala hingga Asap Hitam Menyelimuti Langit
Terutama ketika melewati Jalan Perimeter Utara Bandara Soekarno-Hatta, kepulan asap hitam bak menyelimuti langit warga Kosambi, Kabupaten Tangerang.
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Sebuah pabrik pipa paralon di Jalan Raya Perancis, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang ludes terbakar api pada Jumat (15/7/2022) siang.
Pantauan TribunJakarta.com di lokasi, pukul 15.00 WIB api masih terus membara membakar satu demi satu bangunan pabrik.
Bahkan, dari kejauhan, terutama dari Kota Tangerang, api hitam akibat kebakaran tersebut sangat terlihat jelas membubung tinggi.
Terutama ketika melewati Jalan Perimeter Utara Bandara Soekarno-Hatta, kepulan asap hitam bak menyelimuti langit warga Kosambi, Kabupaten Tangerang.
Danpos Kosambi BPBD Kabupaten Tangerang, Oni Syahroni mengatakan, awal kebakaran terjadi sekira pukul 13.00 WIB.
"Kami menerima laporan pada pukul 13.30 WIB dan kami langsung meluncur ke TKP dan api sudah membesar," jelas Oni di lokasi kejadian.
Baca juga: Detik-detik Bocah 5 Tahun Terbakar saat Jajan, Ayah Sigap Padamkan Api dengan Tangan Kosong
"Yang terbakar ini produksi pipa paralon PT Bapindo Abadi Pratama," tambahnya lagi.
Hingga saat ini jajarannya masih berjibaku melawan si jago merah di bagian luar pabrik yang berdekatan dengan gerbang.

BPBD Kabupaten Tangerang pun sampai menerjunkan lima unit mobil Damkar untuk memadamkan api.
"Untuk saat ini ada lima Damkar dikerahkan berarti sekirar 25 personel yang turun. Insha Allah air tidak ada kesulitan karena depannya persis ini Kali Perancis," papar Oni.
Hanya saja, akses menuju tempat kebakaran yang memang tergolong sulit.
Selain medan jalannya yang hancur lebur, petugas Damkar juga harus berhadapan dengan ratusan truk bertonase berat yang mengular di Jalan Raya Perancis.
Baca juga: Kepulan Asap Terlihat dari Tol Bandara Soekarno-Hatta, Ternyata Kebakaran Pabrik Peralon di Kosambi
"Kesulitannya kami jalan cukup macet karena ini lalu lintas cukup padat sehingga unit kami cukup lambat mengalami kelambatan di perjalanan," pungkasnya.