PSI Desak Pemprov DKI Tambah Sentra Vaksin, Minta Anies Baswedan Tak Cuma Ngomong Tanpa Aksi

Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta Anggara Wicitra Sastroamidjojo desak Pemprov DKI Jakarta perbanyak sentra vaksin.

Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Elga H Putra
Kolase Tribun Jakarta
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan diminta perbanyak sentra vaksin Covid-19. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta Anggara Wicitra Sastroamidjojo desak Pemprov DKI Jakarta perbanyak sentra vaksin.

Sebab, pemerintah telah mewajibkan vaksinasi lanjutan atau booster Covid-19 sebagai syarat masuk ke ruang publik dan perjalanan.

Di mana langkah ini diambil dengan tujuan satu diantaranya menggaungkan vaksinasi booster.

"Jangan sampai masyarakat diwajibkan booster tapi sulit mencari tempat vaksinasinya.

Kasihan, akan terhambat mobilitasnya dan berdampak pada ekonomi yang mulai bangkit pasca pandemi.

Baca juga: PDIP Tuding Anies Baswedan Tak Serius Atasi Banjir: Gagah di Kata-kata Lemah di Pelaksanaan

Solusinya bisa kerja sama dengan tempat-tempat umum agar warga yang belum vaksin bisa langsung vaksin di tempat," ucapnya melalui keterangan tertulis, Selasa (19/7/2022).

Politisi PSI ini menyebut capaian vaksin ketiga atau booster di DKI Jakarta perlu digenjot kembali.

Merujuk pada data Dinas Kesehatan DKI Jakarta pertanggal 18 Juli 2022,  total vaksinasi booster hingga baru mencapai  4.258.585 orang.

Ilustrasi virus corona varian Omicron asal Afrika Selatan dan disebut tidak bisa dilawan vaksin virus corona saat ini
Ilustrasi virus corona. Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta Anggara Wicitra Sastroamidjojo desak Pemprov DKI Jakarta perbanyak sentra vaksin.(freepik)

Persentase masyarakat yang sudah mendapatkan booster terhadap penerima vaksin kedua di Jakarta masih kurang dari setengah.

"Per kemarin angkanya baru di 4,2 juta jiwa padahal yang sudah dapat vaksinasi kedua berjumlah 10,7 juta jiwa. Saat booster jadi kewajiban, capaian harian vaksinasi ke-3 harus ditingkatkan," lanjutnya.

Pria yang akrab disapa Ara ini menuturkan, kegagalan target vaksinasi booster di Jakarta bisa mengakibatkan masyarakat akan terhambat mobilitasnya dan berdampak pada pemulihan ekonomi.

Oleh sebab itu, sentra vaksinasi pun harus berimbang untuk mendukung semuanya.

"Sejak instruksi untuk mewajibkan booster ini keluar minggu lalu, capaian harian vaksinasi ke-3 masih sangat rendah.

Sedangkan Bulan Maret-April kemarin capaian harian kita rata-rata di atas 50 ribu per hari.

Grand Launching JIS Dikaitkan Angka Keberuntungan Anies Baswedan, Ariza Bantah Ada Maksud Politik

Pak Gubernur Anies memang sudah bicara akan menggenjot vaksinasi booster beberapa hari lalu.

Namun omongan tanpa kerja nyata akan jadi percuma," bebernya.

Update Covid-19 di DKI

Jumlah kasus Covid-19 di DKI Jakarta terus melonjak, tercatat hari ini ada penambahan 1.864 kasus baru.

Dengan penambahan ini, jumlah kasus Covid-19 di ibu kota sejak awal pandemi hingga saat ini sudah mencapai 1.295.850 kasus.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.266.257 orang telah dinyatakan sembuh dengan tingkat kesembuhan 97,7 persen.

Sedangkan, sebanyak 15.369 orang meninggal dunia akibat terpapar Covid-19 dengan tingkat kematian mencapai 1,2 persen.

Adapun jumlah korban meninggal ini bertambah 2 kasus dibandingkan sehari sebelumnya.

Baca juga: Kasus Aktif Covid-19 di DKI Tembus 12.650, Masyarakat Diingatkan Pakai Masker saat di Luar Ruangan

Meroketnya jumlah kasus Covid-19 ini berdampak pada semakin bertambahnya kasus aktif di ibu kota.

Hingga saat ini total ada 14.224 kasus aktif di Jakarta dengan rincian 13.316 orang menjalani isolasi mandiri dan 908 pasien dirawat di rumah sakit rujukan Covid-19.

Untuk persentase kasus aktif atau positivity rate Covid-19 sepekan terakhir berada di angka 14,4 persen.

WBP Lapas Kelas I Cipinang saat mengikuti vaksinasi Covid-19 booster diselenggarakan Badan Intelejen Negara (BIN), Jakarta Timur, Rabu (13/4/2022).
Ilustrasi vaksinasi Covid-19. Jumlah kasus Covid-19 di DKI Jakarta terus melonjak, tercatat hari ini ada penambahan 1.864 kasus baru. (Istimewa)

Angka ini jauh di atas ambang batas aman yang ditetapkan organisasi kesehatan dunia (WHO), yaitu tak lebih dari 5 persen.
 

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved