Kecelakaan Maut di Cibubur
'Kamu Sakit?' Ucap Keluarga Heran Lihat Wajah Sirat Beberapa Hari Sebelum Kecelakaan Maut di Cibubur
Wajah Muhammad Sirot (41) di mata keluarganya terlihat berbeda beberapa hari sebelum mengalami kecelakaan maut di Cibubur, Senin (18/7/2022).
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Rr Dewi Kartika H
TRIBUNJAKARTA.COM - Wajah Muhammad Sirat (41) di mata keluarganya terlihat berbeda beberapa hari sebelum mengalami kecelakaan maut di Cibubur, Senin (18/7/2022).
Kala itu keluarga Sirat mengaku merasa khawatir.
Sekedar informasi, Sirat dan istrinya Sugiyatmi (38) tewas dalam kecelakaan maut yang tepatnya terjadi Jl Transyogi jelang pertigaan CitraGrand Cibubur CBD, Kota Bekasi.
TONTON JUGA
Saat lampu merah menyala, tiba-tiba truk Pertamina menyeruduk sejumlah motor dan mobil.
Sirat dan Sugiyatmi meninggal di lokasi kejadian bersama delapan orang lainnya.
Sementara itu, putra semata wayang Sirat dan Sugoyatmi, Muhammad Jalaludin (3,5) selamat seusai terpental sejauh sembilan meter dari sepeda motor.
Balita tak berdosa itu mengalami luka di pelipis.
Dikutip dari TribunJateng, kakak kandung Sirat, Saekhoni mengaku tak ada firasat sebelumnya meski sempat bertemu Sirat pada 4 Juli.
Baca juga: Polisi Olah TKP Kecelakaan Maut Cibubur Gunakan Metode Traffic Analysis Accident, Ini Tujuannya
Namun istrinya, kata Saekhoni, melihat wajah Sirat tampak berbeda, wirausaha itu pucat.
"Kamu ngga sakit tho?," kata Saekhoni menirukan ucapan istrinya.
Ia kemudian mengatakan keluarga memperoleh kabar kecelakaan pada Senin malam.
"Jenazah rencana diberangkatkan sekitar pukul 12.00. Dan akan dimakamkan di Purworejo," ujarnya ketika ditemui Tribunjateng.com di rumah duka di Purworejo, Selasa (19/7/2022) siang.
Saekhoni mengatakan Sirat, istri dan anaknya naik motor Vario Hitam sepulang dari saudaranya di Bekasi.
Sirat sudah sejak 2005 merantau dan berdagang daun purut.
Baca juga: Kontur Jalan Menurun 30 Derajat,Polisi Akui Lokasi Kecelakaan Maut Cibubur Tak Laik Ada Lampu Merah
"Anaknya di depan terpental sampai 9 meter. Terluka di pelipis dijahit 8 jahitan," ujarnya.
Putra Sirat, kata Saekhoni, akan dibawa pulang ke Purworejo.
"Anaknya dibawa pulang. Nanti soal pengasuhan dimusyawarahkan dahulu," ujarnya.
Tangis Keluarga
Dukacita mengiringi proses penyerahan jenazah pasangan suami istri (Pasutri), Muhammad Sirat (41) dan Sugiyatmi (38) di Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
Sejumlah pihak keluarga yang datang tampak tidak kuasa menahan tangis ketika melihat peti jenazah Pasutri korban kecelakaan maut di Jalan Alternatif Cibubur, Kota Bekasi.
Mereka tidak menyangka Pasutri warga Desa Pucangagung, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah itu termasuk dari 10 korban tewas dalam kecelakaan pada Senin (18/7/2022).
Krisnandar (45), kerabat korban mengatakan baru tiga hari sebelum kejadian bertemu mendiang Sirat dan Sugiyatmi sehingga tidak menyangka keduanya kini sudah tiada.
"Saya juga syok. Almarhum dan almarhumah punya anak satu, usia tiga tahun.
Sehari-hari keduanya pedagang," kata Krisnandar di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (19/7/2022).
Baca juga: Terungkap Via Jejak Digital, Begini Suasana Lokasi Kecelakaan Cibubur Sebelum Dipasangi Lampu Merah
Setelah mengurus proses administrasi pengambilan jenazah pihak keluarga membawa kedua jenazah menggunakan dua mobil ambulans untuk dibawa ke kampung halaman.
Saat proses penyerahan jenazah ini tim psikolog RS Polri Kramat Jati berupaya memberi pendampingan agar pihak keluarga tidak larut dalam duka dan pulih dari trauma.
"Ke Purworejo, dimakamkan di tempat kelahiran suami di kampung Bayan," ujar Krisnandar.

Hingga pukul 12.00 WIB hari ini Tim DVI sudah mengidentifikasi tujuh dari total sembilan jenazah korban kecelakaan truk tangki Pertamina di Jalan Alternatif Cibubur, Kota Bekasi.
Tujuh jenazah yang sudah teridentifikasi secara medis dengan membandingkan data antemortem (sebelum kematian) dengan postmortem (setelah kematian) kini sudah diserahkan ke pihak keluarga.
Kabid Yan Dokpol RS Polri Kramat Jati Kombes Agung Wijayanto menuturkan untuk dua jenazah yang belum teridentifikasi kini masih berada di ruang Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati.
Kedua jenazah urung teridentifikasi karena belum ada pihak keluarga yang datang menyerahkan data pembanding antemortem untuk keperluan identifikasi secara medis.
"Kami memberikan pelayanan semaksimal mungkin, jadi tidak ada batas waktu sampai ada keluarga yang melaporkan. sampai ada keluarga yang memcocokan, tentunya sampai selesai," tutur Agung.
Jenazah lain dimakamkan di Ciangsana
Sementara itu, jenazah pasangan suami istri (Pasutri) Iyus Priatna dan Warni (42) akan dimakamkan di Desa Ciangsana, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor.
Istri Kepala Desa Ciangsana, Silvia Maharani kedua jenazah korban kecelakaan maut di Jalan Alternatif Cibubur, Kota Bekasi dimakamkan setelah dinyatakan teridentifikasi secara medis.
"Untuk korban merupakan suami istri yang meninggalkan dua anak. Dari pihak Jasa Raharja sudah menemui keluarga. Untuk pihak Pertamina belum," kata Silvia di RS Polri Kramat Jati, Selasa (19/7/2022).
Dengan teridentifikasinya jenazah pasutri ini, maka tujuh dari sembilan jenazah korban kecelakaan maut Cibubur di RS Polri Kramat Jati telah diidentifikasi.
Kabid Yan Dokpol RS Polri Kramat Jati Kombes Agung Wijayanto menuturkan lima dari tujuh jenazah yang teridentifikasi sudah diambil pihak keluarga, sementara dua lainnya belum.

Dua jenazah yang belum diambil tersebut merupakan Pasutri atas nama Muhammad Sirat (41) dan Sugiyatmi (38), warga Dusun V, Desa Bayan, Kecamatan Purworejo, Jawa Tengah.
"Namun keluarga sedang dalam perjalanan. Kemudian, yang belum teridentifikasi ada dua jenazah. Untuk dua jenazah proses pemeriksaan jenazahnya sudah selesai," ujar Agung.
Namun tim DVI RS Polri Kramat Jati masih membutuhkan data antemortem (sebelum kematian) dari pihak keluarga korban, meliputi sidik jari, peta gigi semasa korban hidup, serta DNA dari keluarga inti.