Viral Bocah Kakinya Diikat Rantai

Tak Masuk Akal Alasan Orangtua Ikat Kaki Putranya: Khawatir Ambil Makanan Tetangga. .

Pengakuan tak masuk akal orangtua hingga memutuskan untuk mengikat kaki anaknya. Bocah itu terlihat kurus kering tinggal tulang dan kelaparan.

Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Yogi Jakarta
Kolase TribunJakarta
Viral bocah laki-laki tubuhnya kurus karena kelaparan dengan kaki diikat, orangtua beri alasan tak masuk akal soal kaki anaknya yang terikat. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Orangtua dari R (15), bocah laki-laki viral yang tubuhnya terlihat sangat kurus dengan kaki di rantai mengaku anaknya itu sering menghabiskan makanan.

Sampai-sampai, kata orangtua R, jatah makanan mereka turut dihabiskan.

Bahkan dikatakan ibu tiri R, anak sambungnya tersebut yang minta kakinya diikat.

Diketahui, R viral setelah sebuah video diunggah di media sosial memperlihatkan dirinya berada di jalanan.

Mirisnya kondisi R kala itu, tubuhnya kurus kering, kakinya diikat, sambil meminta diberikan makanan kepada perekam video.

Baca juga: Pintarnya Bocah yang Disiksa dan Dirantai Orangtua di Bekasi, Terkuak Kebiasaan Korban saat Makan

R rupanya sudah berhari-hari tak diberikan makanan oleh ayah kandung dan ibu tirinya di rumah.

Video tersebut kemudian viral hingga menuai kecaman dari warganet.

Polisi pun turun tangan memeriksa lebih lanjut terkait perilaku yang didapatkan R di rumah.

Pengakuan tak mendasar orangtua R terkait alasan mengikat kaki anaknya.
Pengakuan tak mendasar orangtua R terkait alasan mengikat kaki anaknya. (Tangkapan layar di Instagram)

Kapolres Metro Bekasi Kombes Polisi Hengki mengatakan bocah tersebut tinggal di Jatikramat, Jatiasih, Kota Bekasi

Hengki mendapatkan kabar bocah laki-laki diikat menggunakan rantai sejak Selasa, 19 Juli 2022. 

Bhabinkamtibmas, bersama pihak kelurahan dan Babinsa TNI langsung mendatangi kediaman korban. 

"Kami sebelumnya sudah mendapatkan informasi dari masyarakat,"

"Adanya anak yang kondisinya kurang baik dan kakinya dirantai oleh orang tuanya," jelas dia. 

Saat itu juga, polisi langsung membawa bocah tersebut ke RSUD Kota Bekasi untuk mendapatkan perawatan medis.

"Bersama Dinsos, DP3A Kota Bekasi, kami sepakat untuk sementara ananda berinisial R ini kami titipkan ke panti asuhan," jelasnya. 

R berkata ayahnya suka nonjok

Hengki mengaku sempat berbincang dengan R usai mengajaknya makan. 

Baca juga: Anak Suka Makan, Orangtua Bertindak Keji Ikat Kaki Sang Putra Pakai Rantai: Ayah Galak Suka Nonjok

Saat berbincang dengan Kapolres, R menilai polisi telah bersikap baik tidak seperti bapaknya yang kerap memukul. 

"Bapak (kapolres) tidak seperti ayahnya suka nonjok," kata R sambil diterjemahkan seorang wanita yang mendampinginya. 

Terkait hal itu, Hengki mengatakan saat ini masih melakukan penyelidikan terhadap orangtua R. 

Bocah R dan pendampingnya di Mapolres Jalan Pangeran Jayakarta, Bekasi, Kamis (21/7/2022).
Bocah R dan pendampingnya di Mapolres Jalan Pangeran Jayakarta, Bekasi, Kamis (21/7/2022). (Yusuf Bachtiar/TribunJakarta.com)

Ayah R berinisial P bekerja sebagai pengemudi, sedangkan ibunya, A bekerja sebagai guru di Sekolah Luar Biasa (SLB) di Pondok Gede, Kota Bekasi

"P dan A selaku orangtua sedang dilakukan pemeriksaan oleh Satreskrim,"

"Barang bukti rantai tali terkait motif akan diperiksa lebih lanjut," kata Hengki

"Perlu diketahui, P ayahnya merupakan ayah kandung, sedangkan ibunya berinisial A merupakan ibu sambung (tiri)," sambungnya.

Di rumah Jatikramat, R tinggal dengan orangtuanya serta nenek yang usianya sudah sepuh. 

Kondisi fisik R memang terlihat kurus, polisi mendalami dugaan penelantaran yang dilakukan orangtua

Pengakuan konyol orangtua

Orangtua menyebut R suka menghabiskan makanan.

Hal itu pula yang menjadi alasan orangtua tega mengikat anaknya itu menggunakan rantai.

Baca juga: Buat Bocah SD Depresi Sampai Meninggal Dipaksa Setubuhi Kucing, Para Pelaku Datangi Rumah Korban

"Tadi saya sempat ngobrol dengan orangtua katanya mereka bilang,"

"Anak ini sering menghabiskan makanan, itu yang pertama," Keterangan ini disampaikan Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Bekasi Raya Frans Sondang Sitorus.

Selain itu, orangtua mengaku R kerap mengambil jatah makanan miliknya dan khawatir makanan tetangga.

"Karena jatah orangtua diambil begitu,"

"Bahkan tadi ada laporan takutnya mengambil makanan tetangga jadi mereka (orangtua) mengikat," tambahnya. 

Ilustrasi. Seorang anak diduga jadi korban kekerasan orangtuanya.
Ilustrasi. Seorang anak diduga jadi korban kekerasan orangtuanya. (News Law)

Namun, keterangan ini menurut Frans tidak mendasar.

Terlebih pengakuan ibunya yang menyebut R sendiri yang minta diikat

"Ini sebenarnya jawaban yang tidak mungkin,"

"Mereka bahkan ibunya yang mengatakan bahwa anak ini yang diminta diikat sendiri, ya kan nggak mungkin anak minta dirantai," jelas dia.

Menurut Frans, alasan yang diutarakan orangtua R hanya pembelaan mereka saja.

Proses penyelidikan pihak kepolisian masih dilakukan untuk membuktikan kasus ini. 

"Kami komitmen fokus kepada kebaikan anak,"

"Jadi jika orangtua melakukan pelanggaran, melakukan kekerasan terhadap anak jelas dalam undang-undang harus di hukum," tegasnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved