Rumah Ambruk di Johar Baru

Pedagang CD Selamat dari Rumah Ambruk di Johar Baru Gegara Pergi Salat, Warga: Sudah Jalannya Allah

Dan sebenarnya pedagang CD musik dan film itu terlihat tetap berjualan di lokasi kejadian sesaat sebelum rumah tiga lantai itu ambruk.

Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Acos Abdul Qodir
TRIBUNJAKARTA.COM/SATRIO SARWO TRENGGINAS
Suasana evakuasi rumah ambruk di Jalan Kp Rawa Sawah II, Kelurshan Galur, Johar Baru, Jakarta Pusat pada Kamis (28/7/2022). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas


TRIBUNJAKARTA.COM, JOHAR BARU - Beberapa pedagang tak lagi berjualan setelah tempat dagangan mereka ikut tertimpa rumah ambruk di Jalan Kp Rawa Sawah II, Galur, Johar Baru, Jakarta Pusat pada Kamis (28/7/2022) petang bertepatan waktu Ashar.

Kejadian rumah ambruk di Johar Baru itu mengakibatkan dua warga meninggal dunia. 

Meski tidak lagi bisa berjualan seperti sebelumnya, para pedagang di lokasi mengaku bersyukur karena selamat dari kejadian itu. 

Warga sekitar, Adi (47) menceritakan saat kejadian ambruknya rumah lantai tiga itu, tak ada pedagang yang berada di bawahnya.

Aktivitas perdagangan di sana terhenti sementara sebagai imbas pengerjaan gorong-gorong oleh pihak Sumber Daya Air (SDA).

"Pedagang bensin lagi tutup karena ada penggalian gorong-gorong. Warung yang jual lauk dan kios asesoris juga lagi enggak berjualan," katanya kepada TribunJakarta.com pada Jumat (29/7/2022).

Baca juga: Rumah 3 Lantai Ambruk, Petugas PPSU Dengar Suara Rintihan Korban dari Reruntuhan, Tak Lama Tewas

Dan sebenarnya pedagang CD musik dan film itu terlihat tetap berjualan di lokasi kejadian sesaat sebelum rumah tiga lantai itu ambruk.

Namun, tutup sementara lantaran ditinggal untuk salat. "Yang tukang CD lagi salat Ashar. Selamat, kebetulan memang udah takdirnya. Jalannya Allah seperti itu," lanjutnya.


Rumah kosong

Suasana evakuasi rumah ambruk di Jalan Kp Rawa Sawah II, Kelurahan Galur, Johar Baru, Jakarta Pusat pada Kamis (28/7/2022).
Suasana evakuasi rumah ambruk di Jalan Kp Rawa Sawah II, Kelurahan Galur, Johar Baru, Jakarta Pusat pada Kamis (28/7/2022). (TRIBUNJAKARTA.COM/SATRIO SARWO TRENGGINAS)


Sebelum rumah ambruk, kata Adi, para penghuni sudah keluar dari rumah itu.


Mereka sudah merasa ada yang tidak beres dengan pondasi rumah itu.


"Untungnya para penghuni sudah tahu rumahnya gerak-gerak. Akhirnya bangunan dikosongin," tambahnya.

Baca juga: Jakpro Salahkan The Jakmania Pagar Tribun JIS Bisa Roboh: Fungsinya Bukan Buat Diduduki


Adi mengatakan rumah itu berlantai tiga. 


Lantai dua dan tiga merupakan tempat tinggal sedangkan lantai dasar dijadikan kios untuk disewakan.


"Yang huni itu namanya keluarga Pak Rahmat. Lantai paling bawah disewakan," pungkasnya.


Warga sempat tersetrum

Suasana ambruknya bangunan di Jalan Kp Rawa Sawah II, Johar Baru, Jakarta Pusat pada Kamis (28/7/2022).
Suasana ambruknya bangunan di Jalan Kp Rawa Sawah II, Johar Baru, Jakarta Pusat pada Kamis (28/7/2022). (TRIBUNJAKARTA.COM/SATRIO SARWO TRENGGINAS)


Awalnya, Adi mendengar teriakan warga yang memberitahu ada rumah rubuh.


Adi yang berjarak sekitar 100 meter dari lokasi kejadian langsung menuju ke sana.


Begitu melihat puing-puing reruntuhan bangunan 3 lantai itu berserakan, Adi spontan mendekat untuk membantu.


Mungkin, pikirnya, ada korban yang tertimpa bangunan itu.


Ternyata memang benar ada beberapa korban di dalam reruntuhan itu.


"Jiwa kemanusiaan saya tergerak untuk ngebantu," katanya kepada TribunJakarta.com di lokasi pada Jumat (29/7/2022).


Namun, kabel-kabel listrik yang menjuntai rendah menghalangi warga untuk membantu.


Bahkan, beberapa kabel listrik yang masih menyala itu tertimpa beton.


"Aliran listrik masih menyala. Waktu itu petugas PLN belum dateng. Ada sebagian warga yang tersetrum karena kena kabel," tambahnya.

Baca juga: Tersetrum Listrik, Mandor Bangunan Tewas Setelah Terjatuh dari Atap Lantai Dua di Depok


Meski terhalang kabel-kabel yang membentang, warga tetap nekat membantu mengevakuasi puing-puing.


Ada yang mengangkati potongan beton bangunan, ada juga yang menghancurkannya dengan alat seadanya.


"Semua spontanitas. Kita ngelihat keadaan begitu otomatis semua tergerak. Apalagi ada korban," ujarnya.


Petugas gabungan dari damkar dan Tim SAR kemudian datang untuk mengevakuasi bangunan.


Aliran listrik pun sempat padam beberapa jam untuk proses evakuasi tersebut.


Adi menilai rubuhnya bangunan tiga lantai itu lantaran proses galian oleh pihak Sumber Daya Air (SDA).


Selain itu juga disebabkan bangunan yang tidak sesuai standar.


"Pondasi rumah enggak sesuai standar, enggak ada pondasi ceker ayam. Ditambah ada penggalian gorong-gorong jadi ambruk," katanya.

Baca juga: Ini Penyebab Rumah di Johor Baru Ambruk, Emak-emak Digotong Tak Berdaya, Teriakan Tolong Menggema


Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Isnawa Adji mengatakan ambruknya rumah itu juga diakibatkan kelalaian petugas yang sedang mengerjakan proyek saluran air.


"Kelalaian petugas galian irigasi yang salah perhitungan dalam menggali dan menyebabkan kerusakan pondasi bangunan," katanya.


Sementara itu Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan mengatakan sebanyak dua orang meninggal dalam peristiwa itu.


"Info sementara diketahui 2 orang meninggal dunia dan 1 orang luka berat," katanya.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved