Siswi SMA Bantul Diduga Dipaksa Pakai Jilbab Oleh Guru, 1 Jam Menangis di Kamar Mandi
Siswi sebut saja bernama mawar (16) asal Bantul, Yogyakarta itu sampai mengalami depresi akibat diduga dipaksa menggunakan jilbab oleh sang guru.
“Ya tidak boleh dong pemaksaan itu. Sekolah tidak boleh memaksa siswa perempuan untuk berhijab," dikutip dari TribunJogja.com.
"Sekolah pemerintah ya harus terapkan nilai-nilai Pancasila, tidak boleh ada paksaan,” timpal Didik.
Terakhir, Didik berbanji akan menyelesaikan terkait masalah yang dialami Mawar.
Sementara itu, Kepala Ombudsman DIY Budhi Masturi membeberkan, perwakilannya sudah turun tangan untuk meminta klarifikasi pihak sekolah.
Pihak kepala sekolah belum memberikan penjelasan secara gamblang karena guru BK tidak melapor kepadanya.
Kepala sekolah menegaskan, tidak ada peraturan yang mewajibkan siswi bergama Islam untuk berjilbab.
Meskipun demikian, didapat informasi apa yang dialami Mawar ada hubungannya dengan faktor keluarga.
Seminggu sebelum MPLS, Mawar sudah memiliki sikap berbeda.
"Tapi kemudian membenarkan itu dan menyampaikan informasi sekilas dan umum bahwa ini ada masalah keluarga," jelas Budhi, dikutip dari Kompas.com.
Lebih jelasnya, Ombudsman DIY akan memanggil dua guru BK, wali kelas, dan guru agama SMA Negeri I Banguntapan terkait kejadian yang dialami Mawar.
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)( TribunJogja.com/Miftahul Huda/Ardhike Indah)(Kompas.com/Wijaya Kusuma)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul KRONOLOGI Siswi SMA Bantul Depresi Diduga karena Dipaksa Pakai Jilbab oleh Gurunya
Penulis: Endra Kurniawan