Pidato di Acara Pelantikan AMSI DKI Jakarta, Gubernur Anies Baswedan Singgung Rezim Otoriter
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pidato di acara pelantikan pengurus Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) periode 2021-2024.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionsius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyinggung adanya rezim otoriter saat memberikan sambutan dalam acara pelantikan pengurus Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) DKI Jakarta periode 2021-2024.
Di era modern seperti saat ini, Anies menilai, media harus menguatkan kepercayaan dengan mengedepankan objektivitas, transparansi, dan akurasi.
"Kalau mau demokrasi menguat terkonsolidasi, maka trust itu harus menebal, menguat. Karena ini adalah kuncinya agar konsolidasi demokrasi terjadi," ucapnya di Auditorium Perpustakaan Nasional, Rabu (3/8/2022).
Anies bercerita, banyak rezim otoriter berkuasa di masa lampau lantaran peran media di setir oleh pemerintah.
Pada masa itu, akses informasi yang diterima masyarakat sangat terbatas akibat kemajuan teknologi yang belum secanggih saat ini.
Baca juga: Gubernur Anies Baswedan Beri Pesan Khusus kepada Pengurus AMSI DKI Jakarta Periode 2021-2024
"Kalau ada rezim otoriter mau bertahan, caranya rasa takut itu dikuatkan. Begitu rasa takut itu hilang, rezim itu pasti tumbang, ini sudah rumus di seluruh dunia," ujarnya.
Orang nomor satu di DKI ini pun mencontohkan runtuhnya rezim-rezim otoriter di sejumlah negara di kawasan Timur Tengah beberapa waktu lalu.
Ia menyebut, hal ini tidak terlepas dari peran media siber yang turut mengoreksi segala kebijakan dan pernyataan yang dibuat pemerintah.
"Kita sudah menyaksikan bagaimana media digital berhasil menggerus rasa takut. Bagaimana rezim di dunia itu tumbang saat rasa takut hilang," tuturnya.
"Begitu rasa takut hilang, maka rezim otoriter bergelimpangan satu-satu," tambahnya menjelaskan.

Anies pun mengungkap fenomena yang menjadi tren beberapa tahun terakhir ini.
Bila sebelumnya media berperan untuk mengoreksi setiap pernyataan yang dikeluarkan pemerintah.
Gini justru masyarakat kerap dibingungkan dengan setiap pemberitaan yang dibuat media.
Bahkan, masyarakat kini menunggu pernyataan resmi dari pemerintah untuk memastikan kebenaran isi berita.