PKS Dukung Anies Baswedan Ubah Istilah RSUD Jadi Rumah Sehat untuk Jakarta
Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PKS Abdul Aziz mendukung penjenamaan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) menjadi Rumah Sehat untuk Jakarta.
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Wahyu Septiana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PKS Abdul Aziz mendukung penjenamaan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) menjadi Rumah Sehat untuk Jakarta.
"Kami mendukung perubahan nama dari rumah sakit menjadi Rumah Sehat tersebut, karena memberikan aura positif dan sugesti pada penyembuhan dan kesehatan, agar yang sakit menjadi sehat," ujarnya saat dihubungi, Kamis (4/8/2022).
Sepaham dengan Gubernur Anies, anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta berharap penjenamaan bisa mengubah sudut pandang masyarakat terhadap rumah sakit.
Di mana, yang sebelumnya berorientasi dari sakit untuk sembuh, ketika diubah menjadi rumah untuk sehat akan menjadi sehat dan lebih sehat lagi melalui berbagai treatment.
"Harapan Kami perubahan nama ini ini diiringi dengan peningkatan kualitas layanan dan fasilitas yang ada, sehingga tidak ada lagi warga Jakarta yang takut atau tidak bisa berobat ke RS," kata dia.
Baca juga: Pemprov DKI Buat Jalan Tembus Lebak Bulus Dekat Rumah Gubernur Anies Baswedan
"Hak warga untuk mendapatkan kehidupan yang sehat dan sejahtera sesuai poin nomor 3 dalam tujuan pembangunan berkelanjutan/sustaianable development goals yang digagas sejak tahun 2015 oleh PBB dapat tercapai segera di negara kita sesuai targetnya sebelum tahun 2030," pungkasnya.
Diwartakan sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melakukan penjemaan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) menjadi Rumah Sehat untuk Jakarta.

Penjemanaan atau umum dikenal dengan istilah branding pada RSUD ini sudah dirancang sejak lama.
Di mana, ide gagasan ini sudah mulai dibahas pada tahun 2019 lalu. Namun harus terhenti lantaran adanya pandemi Covid-19.
"2020 mulai awal, mulai kita siapkan langkah-langkahnya lalu muncul pandemi sehingga ini terhenti, baru kemudian diaktifkan lagi setelah kita bisa suasananya lebih memungkinkan," katanya di RSUD Cengkareng, Rabu (3/8/2022).
Adapun alasan penjenamaan ini turut dibeberkan oleh eks Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.
Selama ini rumah sakit selalu berorientasi pada kuratif dan rehabilitatif. Sehingga mereka yang sakit bakal datang ke rumah sakit dengan harapan dapat sembuh.
Secara rinci, mereka yang datang ke rumah sakit haruslah mengidap penyakit lebih dulu.
"Nah di sisi lain pada saat pandemi kemarin kita menyaksikan pentingnya menjaga kesehatan, karena itu kita ingin agar rumah ini menjadi rumah di mana perannya ditambah," lanjutnya.
Baca juga: Menkes Tak Keberatan Anies Baswedan Ubah RSUD Jadi Rumah Sehat: Legalnya Tetap Rumah Sakit