Rumah Sehat Ala Anies basweda

PDIP Habis Semprot Anies Baswedan, Sebut Rumah Sehat Ngawur dan Timbulkan Kerancuan Nasional

PDIP bahkan menyebut Anies ngawur dan memintanya berhenti membuat kebijakan yang tidak jelas.

Nur Indah Farrah Audina/TribunJakarta.com
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (2/8/2022). Anies habis dikritik PDIP lantaran mengubah RSUD menjadi rumah sehat. Anies disebut ngawur hingga mmebuat kerancuan nasional. 

"Bukan ganti-ganti nama begitu, itu enggak dibutuhkan masyarakat," tambahnya menjelaskan.

Prasetyo pun mengaku tergelitik dengan penamaan 'Rumah Sehat' yang dibuat Gubernur Anies Baswedan untuk menggantikan nama rumah sakit.

Menurutnya, kebijakan ini justru melanggaran Undang-undang (UU) Nomor 4 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.

"Aturannya itu di Pasal 1 jelas namanya rumah sakit. Dari dulu kalau kita sakit ke mana sih larinya? Ya ke rumah sakit kan," tuturnya.

"Memang namanya rumah sakit ya untuk mengobati penyakit, logikanya kan begitu. Kalau sudah sehat ya kerja lagi, beraktivitas kembali," sambungnya.

Alasan Anies

Anies sendiri memiliki alasan mengapa mau menjadikan fasilitas kesehatan di Jakarta bernama rumah sehat.

“Kita ingin warga Jakarta hidup sehat dan berorientasi kesehariannya untuk bisa lebih sehat. Itulah sebabnya, penjenamaan ini dilakukan,” kata Anies di Rumah Sehat untuk Jakarta - RSUD Cengkareng, Jakarta Barat, Rabu (3/8/2022).

Nama baru Rumah Sehat untuk Jakarta diharapkan, nanti menjadi tempat yang memberikan pelayanan dengan keramahan, kenyamanan, dan kepuasaan bagi pasien.

“Sehingga, benar-benar ini menjadi sebuah tempat yang memberikan hospitality. Hospitality itu adalah keramahan, kenyamanan, kepuasaan."

"Itulah sebabnya kalau dalam Bahasa Inggris namanya hospital karena di situlah kita merasakan sebuah pengalaman yang nyaman. Ini yang menjadi harapan kita,” terang Anies Baswedan.

Pergantian nama juga disertai dengan tambahan pelayanan pada aspek promotif dan preventif.

"Warga bisa datang ke mana pun juga. Jadi, satu sisi adalah memperluas aspeknya, dari hanya dua: kuratif, rehabilitatif. Terus ditambah dengan promotif dan preventif. Kemudian menyeragamkan semuanya," kata Anies lagi.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved