Warga Tanah Abang Kesusahan Air Bersih

Keluh Kesah Emak-emak Warga Gelora Tanah Abang: Kok, Tinggal di Jakarta sampai Kesusahan Air?

 Salamah kelimpungan dan jengkel saat air Pam di rumahnya di pusat kota Jakarta justru tak mengalir sama sekali selama tiga pekan terakhir.

Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Acos Abdul Qodir
Tribunjakarta.com/Satrio Sarwo Trengginas
Galon-galon yang sempat diisi air bersih oleh Salamah. Air itu nantinya digunakan sebagai cadangan bila sewaktu waktu air kembali mati di permukimannya RT 008 RW 002 Gelora, Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Selasa (9/8/2022). 

Salamah memilih antre panjang demi mendapatkan air cuma-cuma di pos ormas itu.

Sebab, lama kelamaan ia bisa tekor bila harus merogoh kocek untuk beli air bersih seharga Rp 5 ribu per galon.

"Saya biarin lah capek-capek ngantri yang penting dapat air," tambahnya.

Janda satu anak, Salamah (52) yang kesulitan memperoleh air di permukiman RW 002 Gelora, Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Selasa (9/8/2022).
Janda satu anak, Salamah (52) yang kesulitan memperoleh air di permukiman RW 002 Gelora, Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Selasa (9/8/2022). (Tribunjakarta.com/Satrio Sarwo Trengginas)

Ia bersyukur air di permukiman warga RW 002 tiba-tiba menyala pada Senin (8/8/2022) sekitar pukul 10.30 WIB.

Namun, sekitar pukul 22.00 WIB air tiba-tiba mati hingga esok harinya pada Selasa (9/8/2022) pukul 05.00 WIB.

Kini, meski sudah menyala, debit air yang mengucur masih kecil.

"Nyala lagi tadi sekitar setengah 6 pagi," tambahnya.

Ia berharap air di permukimannya bisa terus digunakan sepanjang hari tanpa ada kendala.

"Mudah-mudahan airnya lancar enggak berulang. Kita susah semua. Semua warga kasihan, apalagi yang punya anak kecil," pungkasnya.

Kesulitan air sejak 3 minggu lalu

Sebelumnya diberitakan, warga RW 002 Kelurahan Gelora, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, dibuat repot lantaran kesulitan memperoleh air selama tiga minggu lamanya.

Baharudin mengatakan beberapa rumah warga di wilayahnya benar-benar mengalami kelangkaan air.

Sedangkan beberapa rumah lainnya air menyala tapi debit air hanya mengucur sedikit.

"Memang di wilayah saya itu, kontur tanahnya ada yang naik dan turun. Nah rumah yang agak naik (tanahnya) itu 3 minggu enggak keluar air, sementara rumah yang agak rendah itu nyala airnya tapi sedikit," kata Ketua RW 002, Baharudin.

Baca juga: Pemakaian Air Tanah di Jakarta Tinggi, PAM Prediksi 90 Persen Wilayah Ibu Kota Tenggelam Tahun 2050

Kemudian, cerita Baharudin, tiga hari belakangan ini beberapa rumah yang berada agak rendah itu malah aliran airnya mati total.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved