Ajudan Jenderal Ferdy Sambo Ditembak

Akting dan Dialog Kebohongan Ferdy Sambo Terbaca Mahfud MD, 5 Orang Terjerat Prakondisi Psikologis

Bak aktor, Irjen Fedy Sambo rela berakting menangis dengan dialog kebohongan alias hoaks demi meyakinkan orang-orang pilihannya tentang baku tembak.

Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Jaisy Rahman Tohir
KOMPAS.com/Devina Halim
Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen (Pol) Ferdy Sambo di Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (13/2/2020). 

TRIBUNJAKARTA.COM - Bak seorang aktor, Irjen Fedy Sambo rela berakting menangis dengan dialog kebohongan alias hoaks demi meyakinkan orang-orang pilihannya tentang baku tembak ajudan di rumah dinasnya.

Seperti diketahui, pada awal kasus, Nofriansyah Yosua Hutabarat atau  Brigadir J disebut baku tembak dengan sesama ajudan Ferdy Sambo yaitu Richardf Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada EBrigadir J tewas pada insiden Jumat (8/7/2022).

Skenario adu tembak disebutkan terjadi karena Brigadir J melakukan pelecehan seksual kepada Putri Candrawathi yang merupakan istri Ferdy Sambo.

Namun belakangan seiring penyidikan Tim Khusus (Timsus), terungkap bahwa baku tembak hanya skenario rekaan Ferdy Sambo saja. 

Kini, Ferdy Sambo juga telah ditetapkan sebagai dalang pembunuhan berencana kepada Brigadir J.

Baca juga: Polri Didesak Tak Istimewakan 63 Polisi Geng Ferdy Sambo, Pakar Hukum: Harus Diumumkan dan Dipidana

Bharada E memang benar yang menembak Brigadir J, namun hal itu dilakukannya karena mendapat perintah dari sang jenderal.

Selain Ferdy Sambo dan Bharada E, ada dua lainnya yang juga ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan Brigadir J yakni Bripka RR dan Kuat Maruf selaku sopir Ferdy Sambo.

Kolase foto Bharada E, Ferdy Sambo dan Brigadir J.
Kolase foto Bharada E, Ferdy Sambo dan Brigadir J. Ini ucapan sumpah Ferdy Sambo ke 'orang-orang pilihannya' soal kematian Brigadir J.(Kolase Tribun Jakarta)

Diwarnai Drama Skenario

Sejak awal, kasus kematian Brigadir J memang sudah diwarnai sejumlah drama yang dinilai banyak kejanggalan.

Rupanya skenario itu memang dirancang oleh Ferdy Sambo untuk membersihkan namanya dalam kasus pembunuhan berencana itu.

Bahkan tak sedikit orang dekat Ferdy Sambo yang percaya dengan skenario yang disusun mantan Kadiv Propam Polri itu.

Di antaranya Ketua Harian Kompolnas, Benny Mamoto.

Baca juga: Kapolri Jadi Sasaran Hoaks Ferdy Sambo di Hari Pembunuhan Brigadir J, Orang Dekat Bongkar Tabiatnya

Hal itu diungkap oleh Menko Polhukam sekaligus Ketua Kompolnas Mahfud MD

"Memang dibohongi. Ada skenario drama melankolis," ungkap Mahfud MD, pada program Indonesia Lawyers Club, Senin (15/8/2022).

Mahfud MD mengatakan, sebelum rilis peristiwa kematian Brigadir J, ada adegan Ferdy Sambo menangis-nangis di ruang kerjanya.

Masih dikatakan Mahfud MD, sebelum diumumkannya kronologi perihal meninggalnya Brigadir J oleh polisi pada Senin (11/7/2022) atau tiga hari setelah kematian sang ajudan, Ferdy Sambo memanggil sejumlaah orang.

Kolase foto Mahfud MD dan Ferdy Sambo.
Kolase foto Mahfud MD dan Ferdy Sambo. Ini ucapan sumpah Ferdy Sambo ke 'orang-orang pilihannya' soal kematian Brigadir J.(Kolase Tribun Jakarta)

"Pada hari Senin (11 Juli 2022) sebelum peristiwa diumumkan, Pak Sambo memanggil beberapa orang, termasuk dari Kompolnas, satu orang dipanggil," ungkap Mahfud MD.

Pada saat wakil Kompolnas datang, Ferdy Sambo hanya menangis sambil teriak-teriak.

Ferdy Sambo berulangkali menyebut bahwa dirinya dizolimi dan istrinya dilecehkan oleh Brigadir J.

Hal itu sebagai upaya menjerat orang-orang pilihannya dengan prakondisi psikologis agar mempercayai skenario baku tembak yang kemudian diumumkan Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Budhi Herdi Susianto.

"Saya ini dizolimi, istri saya dilecehkan.

Dia terus nangis gitu, tidak menjelaskan hal lain," kata Mahfud MD, yang telah mengorek keterangan dari wakil Kompolnas yang hadir saat itu.

Baca juga: Jokowi Tegas ke Polri Soal Brigadir J: Sudah Saya Katakan 4 Kali, Masalah Kita yang Lain Juga Banyak

Tak hanya dari Kompolnas yang dipanggil Ferdy Sambo untuk melihat tangisannya.

"Setidaknya ada lima orang.

Diciptakan prakondisi, agar orang percaya dengan kondisi itu (baku tembak dan pelecehan)," kata Mahfud MD.

Mahfud MD juga telah meminta keterangan dari lima orang yang kala itu dipanggil Ferdy Sambo.

"Saya sudah cek pada semua orang yang dipanggil. Kalimatnya sama, cuma nangis mondar-mandir di meja," jelas Mahfud.

Komisioner Komnas HAM berencana mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) pembunuhan Brigadir J, di rumah dinas Kadiv Propam yang pernah ditempati Irjen Ferdy Sambo, di Komplek Polri Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, Senin (15/8/2022). Diketahui, di rumah dinas tersebut Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat alias Brigadir J diduga dibunuh dengan tembakan oleh rekan sesama ajudan, Bharada E, atas perintah atasannya, Ferdy Sambo.
Ini ucapan sumpah Ferdy Sambo ke 'orang-orang pilihannya' soal kematian Brigadir J.(Kolase TribunJakarta.com)

Selain itu, ada kalimat atau dialog juga yang dilontarkan Ferdy Sambo agar orang percaya kepadanya.

"Kalau saya ada di situ saya tembak sendiri sampai mati lebih parah," kata Mahfud MD, mengutip teriakan Sambo yang dia dapat dari orang-orang yang datang menemuinya.

Sejak itu, ujarnya, akhirnya semakin kuat kesimpulannya bahwa yang terjadi bukan baku tembak di antara ajudan.

"Kompolnas akhirnya saya minta menarik diri dari (skenario) tembak menembak.

Tidak ada tembak menembak, yang ada adalah penembakan," jelasnya.

Belakangan memang tergambar bahwa yang terjadi di rumah dinas itu bukan baku tembak seperti cerita pertama yang disampaikan oleh polisi.

Peristiwa sebenarnya adalah pembunuhan berencana, dengan otak pelaku utama adalah Irjen Pol Ferdy Sambo.

Baca juga: Bukan Mau Halangi Cerita Pak RT Soal Om Kuat Sopir Ferdy Sambo Tak Terlihat Sejak Kasus Brigadir J

Detik-detik Eksekusi Brigadir J

Sementara itu, terungkap bagaimana posisi Brigadir J sebelum tewas dieksekusi di rumah dinas Ferdy Sambo pada Jumat (8/7/2022).

Ferdy Sambo sempat menyaksikan Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J angkat tangan sedada sebelum tewas.

Sedangkan Bharada Richard Eliezer alias Bharada E melepaskan tiga sampai empat peluru ke arah Brigadir J.

"Sekitar 3 sampai 4 tembakan," kata kuasa hukum Bharada E, Ronny Talapessy dalam acara yang dibawakan Aiman Wicaksono, Selasa (16/8/2022) sore.

Ronny sempat memperagakan posisi tangan Brigadir J yang berada di depan dada detik-detik saat dirinya ditembak.

"Saya kasih bocoran sedikit kejadiaanya, posisi tangan seperti ini (tangan di depan dada). Lalu Bharada E menembak," kata Ronny.

Baca juga: Dilporkan Deolipa Yumara ke Polisi Soal Perlakuan ke Bharada E, Ronny Talapessy: Saya Hadapi!

Hasil Pemeriksaan Putri Candrawathi

Terbaru, hasil pemeriksaan istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, akan dimumkan Timsus hari ini, Jumat (19/8/2022).

Putri menjadi sosok yang dibawa-bawa Ferdy Sambo sebagai korban pelecehan Brigadir J agar skenario baku tembak yang diciptakannya dapat dipercaya.

Putri juga sampai membuat laporan tentang pelecehan dengan pelaku Brigadir J. Namun kini laporan tersebut dihentikan sebab tidak terbukti.

Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menatakan, Putri Candrawathi diperiksa pada pekan ini.

"Wis udah diperikso (Udah diperiksa). Minggu ini diperiksanya," kata Dedi di PTIK, Jakarta, Kamis (18/8/2022).

"Makanya besok disampaikan hasilnya. Oleh timsus.

Jadi saya minta kepada teman-teman untuk bersabar, besok selesai salat Jumat insyaAllah timsus akan menyampaikan update-nya," kata Dedi.

Dedi menuturkan perkembangan penyidikan kasus Brigadir J bakal disampaikan langsung oleh Kabareskrim Komjen Agus Andrianto, Irwasum Polri Komjen Agung Budi Maryoto dan Kadiv Propam Polri Irjen Syahar Diantono.

"Update pertama tentang penyidikan akan disampaikan oleh timsus, ya mungkin Pak Kabareskrim yang menyampaikan langsung. Kemudian update tentang itsus atau inspektorat khusus demikian juga besok akan disampaikan juga. Baik oleh Pak Irwasum ataupun oleh Wairwasum," jelasnya.

"Kemudian besok juga akan kita sampaikan juga dari Pak Kadiv Propam. Jadi update nya seluruhnya besok. Saya minta kepada teman-teman untuk bersabar," lanjut Dedi.

Sebagian Artikel ini disarikan dari TribunJambi.com dengan judul Drama Melankolis Ferdy Sambo, Menangis di Hadapan Sejumlah Orang, Ngaku Dizolimi

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved