Ajudan Jenderal Ferdy Sambo Ditembak

Tangis Dokter Forensik Brigadir J, Ketua Komnas HAM Tak Heran Hasil Autopsi Ulang

Dokter-dokter forensik yang melakukan autopsi awal jenazah Brigadir J menangis di hadapan Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik. Ini curhat mereka.

Dwi Putra Kesuma/TribunJakarta.com
Dokter-dokter forensik yang melakukan autopsi awal jenazah Brigadir J menangis di hadapan Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik. Ini curhat mereka. 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Dokter-dokter forensik yang melakukan autopsi awal jenazah Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J menangis di hadapan Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik.

Curhat para dokter forensik tersebut terkait hasil autopsi kedua terhadap jenazah Brigadir J.

Dimana hasil autopsi ulang tersebut tidak jauh berbeda dengan hasil autopsi awal.

Ahmad Taufan Damanik pun meminta nama baik para dokter forensik yang melakukan autopsi awal jenazah Brigadir J itu dipulihkan.

“Jadi saya kira nama dokter-dokter forensik itu juga harus kita pulihkan. Karena tuduhan itu menurut saya tidak sehat buat mereka. Mereka nangis di depan saya,” tutur Taufan dikutip dari Kompas TV.

Baca juga: Di Hadapan Anggota DPR, Kapolri Ungkap Perlakuan Kejam Ferdy Sambo, Brigadir J Terkapar Tak Berdaya

Taufan menyebut, sejak awal pihaknya sudah percaya dengan hasil autopsi pertama.

Tetapi ketika publik meragukan hasil autopsi yang pertama, pihaknya pun bisa menerima.

“Ya kita legowolah, kita tunggu kan. Sekarang hasil autopsi kedua apa? Sama kan dengan hasil autopsi pertama.”

Proses Ekshumasi atau autopsi ulang jenazah Brigadir J di Jambi, Rabu (27/7/2022).
Proses Ekshumasi atau autopsi ulang jenazah Brigadir J di Jambi, Rabu (27/7/2022). (Tribun Jambi)

“Tapi okelah, kita hormati semua dalam rangka mencari keadilan yang sesungguhnya, ndak papa,” imbuhnya.

Meski demikian, ia menilai hasil autopsi kedua terhadap jenazah Brigadir J tidak mengherankan bagi Komnas HAM.

“Tapi saya kira tidak ada yang mengherankan buat kami ketika hasilnya memang semata-mata hasil kematian karena tembakan.”

Baca juga: Bareng Timsus, Kapolri Rapat Kerja Bersama Komisi III DPR Bahas Kasus Brigadir J: Kami Solid Pak!

Sebelumnya diberitakan, hasil autopsi ulang terhadap jenazah Brigadir J menunjukkan bahwa tidak ada kekerasan lain selain kekerasan senjata api.

Meski demikian, diketahui juga ada dua jarinya yang patah.

Ketua tim dokter forensik yang melakukan autopsi terhadap jenazah Brigadir J, Ade Firmansyah Sugiharto menjelaskan, penyebab jari patah tersebut akibat sambaran peluru keluar.

“Tidak ada kekerasan di tempat lainnya, saya bisa pastikan di sini, dengan penelitian kami, tidak ada kekerasan selain kekerasan senjata api.”

“Kalau luka yang ada di tangan, seperti yang kami katakan itu adalah alur lintasan anak peluru ya,” kata dia di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Senin (22/8/2022), seperti dikutip dari pemberitaan Kompas TV.

Dia menegaskan, peluru dapat menembus bagian tubuh kemudian keluar kembali dan menyerempet organ tubuh lainnya.

“Luka bagaimana anak peluru itu masuk ke dalam tubuh, kemudian keluar serta mengenai organ tubuh lainnya, termasuk di jarinya.”

Menurut Ade, di tubuh Brigadir J terdapat 5 peluru masuk serta 4 peluru keluar, dan hasil autopsi ulang menyatakan tidak ada luka selain luka tembakan di tubuh jenazah Brigadir J.

Artikel ini telah tayang di Kompas TV dengan judul Dokter Forensik Brigadir J Menangis di Depannya, Ketua Komnas HAM: Nama Baiknya Harus Dipulihkan

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved