Kontes Bonsai Tingkat Nasional Digelar di Bekasi, Peserta dari Berbagai Daerah Ikut Berpartisipasi
Kontes bonsai tingkat nasional digelar di Alun-alun Kota Bekasi, ratusan peserta dari berbagai daerah terlibat dalam kegiatan kali ini.
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Wahyu Septiana
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI SELATAN - Kontes bonsai tingkat nasional digelar di Alun-alun Kota Bekasi, ratusan peserta dari berbagai daerah terlibat dalam kegiatan kali ini.
Benny Krismanto, selaku panitia acara mengatakan, kegiatan ini berlangsung selama dua gari 27 - 28 Agustus 2022.
"Hari ini adalah penilaian kontes, besok akan dibuka oleh pak Wali Kota untuk pamerannya untuk umum," kata Benny, Sabtu (27/8/2022).
Total yang mengikuti kontes ini sebanyak 463 peserta, mereka berasal dari berbagai kota di Jabodetabek dan sekitarnya, Jawa Tengah, Jawa Barat.
"Jadi ini kontes tingkat nasional pertama yang diselenggarakan secara gratis, peserta tidak dipungut biaya sama sekali," ungkapnya.
Baca juga: Pria Ini Ditemukan Tewas di Jurang, Diduga Terjatuh Saat Nyari Bonsai
Terdapat tiga kategori yang dilombakan, mulai dari tingkat konsep, silver dan gold.
Masing-masing kategori akan dipilih sembilan terbaik dan akan dinilai kembali untuk tiga pemenang.

Mamat Rachmat ketua panitia mengatakan, pemenang akan mendapatkan piala Wali Kota Bekasi.
"Kontes ini memperbutkan piala wali kota, setiap peserta dan pemenang yang ikut juga akan menaikkan nilai bonsai koleksinya," jelas dia.
Kegiatan konten bonsai diselenggarakan dengan kerja sama komunitas Rumah Bonsai Indonesia (Rubi) dengan Pemerintah Kota Bekasi.
Selain mengadakan kontes, kegiatan bertajuk Kontes Bonsai Patriot diharapkan dapat meningkatkan minat masyarakat serta UMKM di bidang kreatif.
"Tujuannya Bekasi dikemudian hari bisa menjadi Kota Bonsai, kita juga mengadakan edukasi untuk melahirkan trainer, minimal dari 12 kecamatan melahirkan 50 orang," jelas dia.

Bonsai lanjut Mamat, tidak hanya sekedar hobi. Jika ditekuni bisa menghasilkan pundi-pundi yang cukup menjanjikan.
Apalagi untuk kaum ibu, Mamat mengakui saat ini peminat Bonsai masih didominasi laki-laki dan sedikit yang mengarah ke bisnis.
Jika dikembangkan, kaum ibu bisa memiliki penghasilan dengan mengembangkan bisnis bonsai.
"Bisa meningkatkan ekonomi, saat ini masih sedikit trainer perempuan, bisa jadi petani, lalu berbisnis juga bukan sekedar hobi," tegas dia.