Ajudan Jenderal Ferdy Sambo Ditembak
Bukan Temui Anak, Ini Yang Besok Bakal Dilakukan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi di Rumah Dinasnya
Bukan untuk menemui anak-anaknya, inilah yang besok bakal dilakukan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi di rumah dinasnya.
TRIBUNJAKARTA.COM - Bukan untuk menemui anak-anaknya, inilah yang besok bakal dilakukan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi di rumah dinasnya.
Pasutri yang ditetapkan sebagai pelaku pembunuhan berencana kepada Brigadir J itu Selasa (20/8/2022) dijadwalkan untuk menginjakan kakinya lagi di rumah dinasnya di Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Bukan cuma Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi, tiga tersangka lain dalam kasus pembunuhan Brigadir J yakni Bharada E, Bripka RR dan Kuwat Maruf juga bakal datang ke rumah dinas di Duren Tiga.
Hal itu seiring langkah Bareskrim Polri yang bakal menggelar rekonstruksi tewasnya Brigadir J di lokasi kejadian yakni di rumah dinas Ferdy Sambo.
"Menghadirkan seluruh tersangka, lima orang yang sudah ditetapkan tersangka," ujar Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo di Bareskrim Polri, Jumat (26/8/2022).
Baca juga: Apakah Mungkin Banding Ferdy Sambo Usai Dipecat Diterima? Mantan Kabareskrim Ungkap Analisanya
Selain dihadiri para tersangka, rekonstruksi di lokasi tewasnya Brigadir J juga akan menghadirkan jaksa penuntut umum (JPU) dan dua lembaga eksternal yakni Komnas HAM dan Kompolnas.
"Agar JPU mendapat gambaran yang lebih jelas dan sama dengan fakta-fakta dan keterangan para terdangka dan saksi di BAP agar berkas bisa segera P21," ujar Dedi
"Kemudian juga agar pelaksanaannya juga berjalan secara transpanan, objektif, dan akuntabel, penyidik juga mengundang Komnas HAM, Kompolnas," kata Dedi.

Adapun tujuan dari rekonstruksi di rumah dinas Ferdy Sambo itu untuk memperjelas konstruksi hukum di kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.
Kendati begitu, Dedi menyebut rekonstruksi tewasnya Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo bakal digelar secara tertutup.
Nangis Saat Cerita Anak-anak
Diketahui, Mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo menangis saat berada di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok (23/8/2022).
Jenderal Bintang Dua itu terharu saat bercerita mengenai anak-anaknya.
Kondisi Irjen Ferdy Sambo itu diceritakan Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi atau Kak Seto yang menemuinya di Mako Brimob.
Kak Seto menemui Irjen Ferdy Sambo untuk membahas penangan psikologis anak-anak Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi yang dilaporkan mendapat banyak perundungan atau bullying.
Diketahui, Irjen Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi telah ditetapkan menjadi tersangka kasus pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
Baca juga: HP Brigadir J Hilang dan Jejak Digital Diacak-acak, Inikah Sosok Terlibat Hilangkan Barang Bukti?
Tersangka lainnya yakni Bharada E atau Richard Eliezer Pudihang Lumiu, Bripka RR atau Ricky Rizal dan Kuat Maruf, sopir pribadi Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.
Kelima tersangka ini dijerat Pasal 340 KUHP subsider Pasal 338 juncto Pasal 55 dan 56 KUHP.
Mereka terancam maksimal hukuman mati atau seumur hidup atau penjara maksimal 20 tahun.

Saat bertemu Irjen Ferdy Sambo, Kak Seto mengatakan dirinya dititipkan anak-anak sang jenderal agar tetap diberi semangat dan tegar menghadapi kondisi keluarganya.
"Terjadi dialog-dialog sederhana. Beliau juga menitipkan kepada kami kalau nanti anak-anaknya supaya tetap diberi semangat, supaya tetap terus tegar menghadapi kondisi ini, dan tetap mencapai apa yang dicita-citakan, yaitu menjadi anggota Polri," imbuh Kak Seto.
Selain itu, Kak Seto mengungkapkan Irjen Ferdy Sambo sempat terkejut dengan kedatangannya ke Mako Brimbo.
Baca juga: Hotman Paris Jawab Keraguan, Dugaan Raibnya Rp200 Juta di Rekening Brigadir J Terkuak, Ini Katanya
"Pertama beliau juga sangat terkejut, sangat terharu, bahkan juga meneteskan air mata dan tidak menyangka," kata Kak Seto.
Kak Seto menyampaikan tujuan kedatangannya ke Mako Brimob u untuk melakukan perlindungan terhadap anak-anak Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.
Sebab, kata Seto, pihaknya mendengar bahwa anak-anak Ferdy Sambo gencar mendapat perundungan.
"Karena saya mendengar bahwa putra-putri beliau itu mendapatkan perundungan yang sangat gencar, yang mungkin juga membuat anak-anak ini stres, tegang, dan sebagainya," ungkapnya.

Kak Seto juga mengak telah bertemu dengan pihak Polri untuk menanyakan penanganan terhadap anak-anak Ferdy Sambo.
"Ternyata tampaknya belum terlalu serius, maka kami juga diminta untuk ikut membantu di dalam penanganan secara psikologis, tetapi harus minta izin kepada keluarganya," kata Seto.
Setelah mendapatkan izin dari Polri di Mako Brimob, Seto mengatakan dirinya disarankan untuk menemui orang tua anak-anak tersebut, yakni Ferdy dan Putri.
Baca juga: Anak Ferdy Sambo Kena Bully, Kak Seto Ingatkan Buah Hati Putri Candrawathi Tak Bersalah
"Walaupun orang tua sudah menjadi tersangka dalam kasus yang sangat berdarah ini. Maka saya akhirnya juga menemui beliau. Yang pertama adalah tadi sore bertemu dengan ayahnya," jelas Seto merujuk pertemuannya dengan Ferdy Sambo.
"Dan kami juga sudah merencanakan pertemuan dengan ibunya," ujarnya.
"Kalau sudah dengan keduanya, maka kami akan bertemu dengan putra-putri beliau yang juga mendapatkan tekanan-tekanan perundungan," ujarnya.
Ia menegaskan bahwa LPAI fokus untuk memberikan perlindungan terhadap anak-anak yang mengalami nasib serupa dengan anak-anak Ferdy Sambo.
"Kami selalu fokus hanya pada masalah anak. Jadi mohon kami juga menegaskan bahwa kedatangan kami adalah juga kedatangan kami yang kesekian kali, yang sebelumnya juga dilakukan kepada anak-anak lain yang juga mengalami nasib semacam demikian, yaitu anak yang berhadapan, yang membutuhkan perlindungan khusus," terang Seto.
Seto juga mengatakan bahwa LPAI tidak memandang status atau jabatan orang tua dari anak-anak yang akan mereka beri perlindungan.
"Kami menyatakan bahwa ini bukan masalah kenapa, apakah itu seorang jenderal atau siapa pun juga, atau mungkin seorang yang sedang terkait dengan kasus hukum, tetapi ini adalah amanat Undang-Undang Perlindungan Anak kepada setiap anak yang membutuhkan perlindungan khusus, kami mencoba untuk datang," jelasnya.