Pilpres 2024

Survei Indometer: Prabowo-Anies dan Anies-Puan Unggul Simulasi Pilpres 2024

Survei INDOMETER menunjukkan pasangan Prabowo Subianto-Anies Baswedan dan Anies-Puan Maharani berpeluang menang dalam sejumlah simulasi Pilpres 2024.

Kolase Foto Tribun Jakarta
Kolase Foto Prabowo-Anies dan Anies-Puan. Survei INDOMETER menunjukkan pasangan Prabowo Subianto-Anies Baswedan dan Anies-Puan Maharani berpeluang menang dalam sejumlah simulasi Pilpres 2024. 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Survei INDOMETER menunjukkan pasangan Prabowo Subianto - Anies Baswedan dan Anies Baswedan - Puan Maharani berpeluang menang dalam sejumlah simulasi Pilpres 2024.

Diketahui, peta koalisi partai-partai politik menuju Pemilu 2024 makin menghangat. Setelah sebelumnya Golkar, PAN, dan PPP membentuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), kemudian Gerindra dan PKB mendeklarasikan koalisi.

NasDem, PKS, dan Demokrat disebut-sebut terus menggalang rencana koalisi, sementara PDIP baru mulai melakukan penjajakan.

Terlepas dari soal program dan ideologi, pembentukan koalisi sangat dipengaruhi faktor capres-cawapres yang bakal diusung oleh partai-partai.

“Pasangan Prabowo-Anies dan Anies-Puan unggul dalam simulasi capres-cawapres,” ungkap Direktur Eksekutif lembaga survei INDOMETER Leonard SB dalam keterangan tertulis, Senin (29/8/2022).

Baca juga: Survei Indometer: Publik Puas Kerja Keras Presiden Jokowi Atasi Inflasi

Simulasi dilakukan dengan memasangkan sejumlah nama jika ada tiga atau empat pasangan capres dan cawapres.

Pada simulasi tiga pasangan capres-cawapres, paket Prabowo-Anies unggul dengan elektabilitas mencapai 44,3 persen, mengalahkan Puan-Andika (28,8 persen) dan Ganjar-Erick (22,3 persen), tidak tahu/tidak jawab 4,6 persen.

Menteri Pertahanan dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menghadiri resepsi pernikahan putri dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di aula Candi Bentar, Putri Duyung Resort Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, Jumat (29/7/2022).
Menteri Pertahanan dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menghadiri resepsi pernikahan putri dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di aula Candi Bentar, Putri Duyung Resort Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, Jumat (29/7/2022). (ISTIMEWA/Tribunnews.com)

Sedangkan Anies-Puan meraih 40,4 persen terhadap Ganjar-Andika (32,2 persen) dan Prabowo-Khofifah (22,4 persen), tidak tahu/tidak jawab 5,0 persen.

Lalu ada Prabowo-Puan sebesar 37,7 persen, tersebar merata dibandingkan Ganjar-Erick (30,4 persen) dan Anies-AHY (28,3 persen), tidak tahu/tidak jawab 3,6 persen.

Pada simulasi empat pasangan, Ganjar-Airlangga unggul (32,3 persen), diikuti Anies-AHY (29,7 persen), Prabowo-Muhaimin (18,4 persen), dan Puan-Andika (12,8 persen), tidak tahu/tidak jawab 6,8 persen.

Baca juga: Survei Indometer: Koalisi Tidak Solid, PKS dan Demokrat Tinggalkan NasDem

“Dengan masih berlakunya ketentuan presidential threshold (PT) 20 persen, paling banyak dapat terbentuk empat pasangan capres-cawapres, kemungkinan hanya tiga atau bahkan dua pasang saja,” kata Leonard.

Jika PDIP maju sendirian tanpa koalisi, terbuka peluang bakal muncul empat pasang capres-cawapres.

PDIP belum memutuskan kader yang bakal diusung sebagai capres, terutama pilihan antara Puan Maharani ataukah Ganjar Pranowo.

Ketua DPR RI Puan Maharani tampak semringah saat menyaksikan balap mobil listrik Formula E di Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC), Ancol, Jakarta Utara.
Ketua DPR RI Puan Maharani tampak semringah saat menyaksikan balap mobil listrik Formula E di Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC), Ancol, Jakarta Utara. (TribunJakarta.com/Dionisius Arya Bima Suci)

Siapa yang bakal menjadi pasangan atau mitra koalisi PDIP, di antaranya ada sejumlah nama seperti Panglima TNI Andika Perkasa, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto.

“Puan-Andika mungkin diusung oleh koalisi PDIP-Nasdem, di mana Andika termasuk dalam daftar usulan nama capres versi rakernas Nasdem, demikian pula dengan pasangan Anies-Puan,” jelas Leonard.

Sedangkan pasangan Prabowo-Puan berpeluang diusung oleh koalisi PDIP-Gerindra.

“Jika Puan yang diusung PDIP, maka Ganjar bisa jadi bakal diusung partai-partai lain, seperti KIB, dengan paket Ganjar-Airlangga, Ganjar-Erick, atau Ganjar-Andika,” lanjut Leonard.

Baca juga: Survei Cagub Banten 2024: WH dan Andika Masih Tinggi, Penguasa Tangerang Raya Belum Penuhi Harapan

Koalisi lainnya adalah Gerindra-PKB, yang mungkin mengusung Prabowo-Muhaimin atau Prabowo-Khofifah.

Yang masih belum jelas hingga sekarang adalah rencana koalisi Nasdem, PKS, dan Demokrat.

“NasDem telah memiliki usulan nama-nama capres, yaitu Anies, Ganjar, dan Andika, sedangkan Demokrat bakal mengusung Agus Harimurti Yudhoyono sebagai ketua umumnya, sehingga paket Anies-AHY digadang-gadang bakal diusung koalisi tersebut,” Leonard memaparkan.

“Jika tidak kunjung dideklarasikan, koalisi itu terancam bubar, dan masing-masing parpol menyebar ke koalisi yang sudah ada, apakah itu KIB, Gerindra-PKB, atau PDIP,” terang Leonard.

PKS misalnya disebut-sebut lebih dekat kepada Prabowo (Gerindra-PKB), sedangkan Demokrat condong ke KIB. Nasdem pun membuka peluang untuk berkoalisi dengan PDIP.

“Gerindra-PKB yang disokong oleh PKS bisa jadi bakal mengusung pasangan Prabowo-Anies, sedangkan PDIP-Nasdem bisa mempertimbangkan Anies-Puan, di mana keduanya berpeluang unggul,” pungkas Leonard.
Meskipun demikian peta koalisi dan capres-cawapres masih akan sangat dinamis hingga setahun ke depan, setelah tahapan Pilpres dimulai oleh KPU.

Survei INDOMETER dilakukan pada 15-20 Agustus 2022 terhadap 1.200 responden di seluruh provinsi di Indonesia, yang dipilih secara acak bertingkat survei (multistage random sampling). Wawancara dilakukan secara tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19. Margin of error survei sebesar ±2,98 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen.

 

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved