Ajudan Jenderal Ferdy Sambo Ditembak
Amarah Ferdy Sambo ke Brigadir J Sebelum Suruh Bharada E Tembak 'Kamu Tega Sekali Sama Saya'
Kepada Brigadir J alias Yosua, Ferdy Sambo mempertanyakan almarhum melakukan perbuatan yang membuatnya geram. Tak lama kemudian Brigadir J ditembak.
TRIBUNJAKARTA.COM - Mantan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo menuangkan amarahnya kepada Brigadir J sebelum ajudannya tersebut ditembak mati.
Kepada Brigadir J alias Yosua, Ferdy Sambo mempertanyakan almarhum melakukan perbuatan yang membuatnya geram.
Sampai-sampai, Ferdy Sambo menyebut Brigadir J sosok yang sangat tega.
"Kamu tega sekali sama saya, kamu kurang ajar sekali sama saya," tutur Ferdy Sambo seperti digambarkan lewat video animasi yang diunggah Instagram Polri TV Radio, Selasa (30/8/2022).
Video yang diunggah itu menampilkan rekonstruksi kemarin yang dilakukan para tersangka dari rumah pribadi ke TKP pembunuhan Brigaidr J.
Baca juga: Masih Bisa Berkelit, Ferdy Sambo Pakai Pemeran Pengganti di Adegan Menegangkan Versi Bharada E
Dalam video tersebut juga tampak Irjen Ferdy Sambo sempat menembak Brigadir J sebelum melepaskan peluru ke dinding-dinding rumah dinasnya di Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Tampak pula Irjen Ferdy Sambo melepaskan tembakannya saat Brigadir J sudah tersungkur lemah.
Sehingga tembakan tersebut mengenai bagian belakang kepala Brigadir J.

Mengutip Kompas.com, Kabag Penum Divisi Humas Polri, Kombes Nurul Azizah, telah mengonfirmasi video tersebut berasal dari Bareskrim Polri.
Sebelum Brigadir J dieksekusi, Irjen Ferdy Sambo sempat menuding ajudannya tersebut telah bersikap kurang ajar.
Dalam animasi rekonstruksi tersebut, terlihat gestur Irjen Ferdy Sambo marah pada Brigadir J.
"Kamu tega sekali sama saya, kamu kurang ajar sekali sama saya," kata Ferdy Sambo pada Brigadir J sebelum eksekusi dilakukan, Jumat (8/7/2022) pukul 17.12 WIB dikutip TribunnewsBogor.com dari Tribunnews.com.
Setelahnya, ia berteriak pada Bharada E, memerintahkan untuk segera menembak Brigadir J.
"Woy kamu tembak, kamu tembak cepat! Cepat woy kau tembak!" perintah Ferdy Sambo.
Setelah Bharada E melepaskan sekitar tiga atau empat tembakan, Brigadir J tersungkur di tangga samping depan pintu gudang rumah dinas Ferdy Sambo.
Saat itulah Ferdy Sambo melepaskan tembakan ke arah Brigadir J.
Kemudian, ia juga menembak dinding-dinding rumah untuk menimbulkan kesan seakan terjadi insiden tembak menembak.
Seusai eksekusi, Ferdy Sambo menjemput Putri Candrawathi yang berada di kamar dan mengantarnya keluar rumah dinas.
Putri Candrawathi kemudian diantar Brigadir Ricky Rizal atau Brigadir RR pulang ke rumah pribadinya.
Seperti diketahui, proses rekonstruksi kasus Brigadir J selesai digelar pada Selasa kemarin.
Rekonstruksi dilakukan di rumah pribadi dan rumah dinas Ferdy Sambo di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Beda Keterangan Ferdy Sambo dan Bharada E soal Adegan Menembak Brigadir J
Proses rekonstruksi kasus pembunuhan berencana Brigadir J selesai digelar di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan, Selasa (30/8/2022).
Selama menjalankan proses rekonstruksi, ada perbedaan keterangan dari tersangka kasus Brigadir J.
Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Polri, Brigjen Andi Rian Djajadi, mengungkapkan Ferdy Sambo dan Bharada Richard Eliezer atau Bharada E, punya keterangan masing-masing terkait adegan menembak Brigadir J.
Keduanya, kata Andi, sama-sama mempertahankan keterangan tersebut.
Baca juga: Ada Adegan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi Pelukan di Ruang Briefing, Ini Reaksi Ibunda Brigadir J
Kendati demikian, Andi tak mempermasalahkan hal itu karena keterangan Ferdy Sambo dan Bharada E akan dibuktikan di pengadilan nanti.
"Menurut keterangan RE sama FS itu ada yang tidak sesuai, tapi kan silakan masing-masing kan mempertahankan," kata Andi kepada awak media di kawasan rumah dinas Ferdy Sambo di Komplek Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Selasa (30/8/2022), dilansir Tribunnews.com.
"Masalah dia (Ferdy Sambo) nembak atau tidak, makanya saya katakan tadi, masing-masing punya pendapat punya keterangan, nanti akan kita uji di pengadilan," tambahnya.
Hal serupa juga disampaikan Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam.
Anam mengungkapkan ada perbedaan pendapat di antara para tersangka Brigadir J saat proses rekonstruksi.
Namun, menurutnya penyidik juga memberikan kesempatan pada para tersangka untuk memeragakan keterangan mereka.
"Ada beberapa perbedaan antara pengakuan A dan pengakuan B di masing-masing pihak."
"Tapi, masing-masing pihak juga diiuji, jadi dikasih kesempatan oleh penyidik untuk juga melaksanakan rekonstruksinya," ungkap Anam setelah proses rekonstruksi, Selasa, dilansir Tribunnews.com.
Diketahui, adegan menembak Brigadir J saat proses rekonstruksi tak terlihat jelas di tempat kejadian perkara (TKP).
Pada adegan yang diperagakan kemarin, terlihat Ferdy Sambo memerintahkan Bharada E menembak Brigadir J.
Saat akan eksekusi, terlihat peran pengganti Brigadir J memohon pada Bharada E agar tidak ditembak.
Namun, permohonan tersebut dihiraukan Ferdy Sambo hingga penembakan pun dilakukan.
Setelah Brigadir J tersungkur, Ferdy Sambo mengambil senjata dan menembak ke arah dinding untuk memunculkan kesan adanya insiden tembak menembak.
Tetapi, saat Ferdy Sambo menembak dinding rumah, belum diketahui secara pasti apakah ia juga menembak Brigadir J.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ferdy Sambo Tembak Brigadir J Satu Kali, Sempat Marah sebelum Eksekusi, Tuding Korban Kurang Ajar