Ajudan Jenderal Ferdy Sambo Ditembak

Ucapan Sakti Ferdy Sambo Bikin Bharada E Bimbang, Brigadir J Terima Nasib Usai Dapat Tuduhan Ini

Terkuak ucapan terakhir sebelum detik-detik menegangkan proses eksekusi Brigadir J oleh Ferdy Sambo dan Bharada E. Ucapan ini bikin brigadir J tewas.

Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Wahyu Septiana
Kolase TribunJakarta.com
Kolase 5 foto tersangka pembunuhan berencana Brigadir J. (Atas kiri-kanan) Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi. (Bawah kiri-kanan) Bharada E, Kuat Maruf, Bripka RR. Terkuak ucapan terakhir sebelum detik-detik menegangkan proses eksekusi Brigadir J oleh Ferdy Sambo dan Bharada E. Ucapan ini bikin brigadir J tewas. 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Terkuak ucapan terakhir sebelum detik-detik menegangkan proses eksekusi Brigadir J oleh Ferdy Sambo dan Bharada E.

Ucapan sakti Ferdy Sambo ke ajudannya bikin Brigadir J tidak bisa lagi melanjutkan hidupnya.

Hal tersebut dibocorkan oleh kuasa hukum Bharada E, Ronny Talapessy saat menjadi narasumber di acara Dua Sisi TV One, pada Sabtu (3/9/2022).

Dalam acara tersebut, Ronny Talapessy awalnya menjelaskan bahwa kliennya diperintah Ferdy Sambo untuk mengisi peluru pistol yang bakal digunakan menembak Brigadir J.

Ronny Talapessy juga menjelaskan bahwa kliennya, Bharada E, adalah ajudan yang dipanggil terakhir kali oleh Ferdy Sambo.

“Klien saya itu dipanggil terakhir. Kemudian diserahkan kotak magasin untuk diisi. Dalam posisi itu kan ada perintah,” katanya dikutip dari Dua Sisi di YouTube tvOne, Minggu (4/8/2022).

Baca juga: Bak Tumor, Ferdy Sambo Diakui Komnas HAM Bisa Kendalikan Puluhan Polisi Terseret Kasus Brigadir J

Lebih lanjut Ronny Talapessy lalu mengungkapkan Ferdy Sambo sempat membisikan sesuatu kepada Bharada E kala itu.

Ferdy Sambo mengatakan kepada Bharada E bahwa istrinya, Putri Candrawathi dilecehkan Brigadir J di Magelang.

Kolase Foto Kuasa Hukum Bharada E Ronny Talapessy dan Bharada E.
Kolase Foto Kuasa Hukum Bharada E Ronny Talapessy dan Bharada E. (Kolase Foto Tribun Jakarta)

Hal itu, katanya, disampaikan kepada Bharada E saat memberikan peluru untuk diisi dalam pistol yang digunakan menembak Brigadir J.

"Perintahnya ‘Ibu (Putri Candrawathi) dilecehkan, kamu yang bisa menembak (Brigadir J)’, ujar Ronny.

Lebih lanjut, dia juga mengatakan alasan Bharada E tidak bisa menolak perintah Ferdy Sambo ketika tersangka lain yaitu Bripka RR dapat menolaknya.

Ronny menyebut faktor psikologis dan status Bharada E yang baru saja bekerja dengan Ferdy Sambo menjadi penyebabnya.

“Jadi ketika dia menerima perintah itu, dia tidak bisa menolak karena ada background psikologis. Kedua, Bharada E ini kerjanya baru enam bulan jalan. Jadi sangat baru dan pangkat paling rendah,” jelasnya.

Baca juga: Tak Cuma Keluarga Brigadir J, LPSK Nilai Kejanggalan Komnas HAM Soal Dugaan Pelecehan Putri Sambo

Sebelumnya, rekonstruksi pembunuhan Brigadir J digelar pada Selasa (30/8/2022) di rumah dinas dan rumah pribadi Ferdy Sambo.

Pada rekonstruksi tersebut, Ferdy Sambo mengaku hanya memerintahkan Bharada E untuk menembak Brigadir J dan menyangkal telah ikut menembak.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved