Cerita Kriminal
Tak Sedrama Ferdy Sambo, Polisi Penembak Rekan Seprofesi di Lampung Langsung Akui Perbuatannya
Tak sedrama Ferdy Sambo, polisi penembak rekan seprofesi di Lampung Tengah langsung mengakui perbuatannya.
TRIBUNJAKARTA.COM - Tak sedrama Ferdy Sambo, polisi penembak rekan seprofesi di Lampung Tengah langsung mengakui perbuatannya.
Hal itu membuat penanganan kasus polisi tembak polisi di Lampung Tengah begitu cepat terungkap.
Bahkan, kurang dari 24 jam motif dari pembunuhan yang dilakukan polisi kepada rekan seprofesinya itu sudah bisa diketahui.
Berbeda dengan kasus pembunuhan yang dilakukan Ferdy Sambo kepada Brigadir J.
Padahal, kasus Ferdy Sambo merupakan pembunuhan berencana.
Baca juga: Terbaru di Lampung, Ini Sederet Kasus Polisi Tembak Polisi di Indonesia, Termasuk Ada Ferdy Sambo
Tapi nyaris dua bulan berlalu pasca kematian Brigadir J, motif dari pembunuhan ini masih simpang siur.
Alih-alih mengaku sejak awal seperti pelaku di Lampung Tengah, Ferdy Sambo malah membuat skenario dan bersandiwara seolah dialah korbannya.
Ferdy Sambo juga disebut mencoba menyuap instansi tertentu agar percaya dengan skenario yang dibuatnya.

Namun kejanggalan demi kejanggalan yang terus terjadi membuat tabir kematian Brigadir J terungkap bahwa eks mantan Kadiv Propam itulah otak dari pembunuhan berencana itu.
Polisi Penembak Polisi di Lampung Langsung Mengakui Perbuatannya
Berbeda dengan Ferdy Sambo yang melakukan sandiwara, Aipda Rudi Suryanto (39) yang menembak Aipda Karnain (41) langsung menjelaskan motif yang membuatnya nekat menghabisi nyawa rekan kerjanya itu pada Minggu (4/9/2022) malam sekira pukul 20.30 WIB.
Hal itu diungkapkan Rudi Suryanto kepada polisi yang memeriksanya.
Rudi Suryanto ditangkap Provost di rumahnya di Kampung Karang Endah, Kecamatan Terbanggi Besar, Lampung Tengah, Senin (5/9/2022) pukul 02.15 WIB.
Kapolres Lampung Tengah AKBP Doffie Fahlevi menjelaskan, motif polisi tembak polisi tersebut didasari pada rasa sakit hati.
Baca juga: Polisi Penembak Polisi di Lampung Lebih Gentle Dari Ferdy Sambo: Tak Bersandiwara Apalagi Rusak CCTV
Kepada polisi, pelaku mengaku sering diintimidasi dan aibnya dibuka ke publik.
Puncaknya, pelaku marah saat korban membeberkan kepada grup WhatsApp jika istri pelaku belum membayar arisan online.
"Pelaku melihat di group whatsapp bahwa korban telah membeberkan informasi, bahwa istri pelaku belum membayar arisan online," kata Kapolres AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya saat merilis kasus tersebut, Senin (5/9/2022).
Adapun sesaat sebelum kejadian, pelaku yang sedang melaksanakan piket SPK ditelepon oleh istrinya yang mengatakan sedang sakit.

Sehingga pelaku izin untuk kembali ke rumah.
Kapolres mengatakan, saat perjalanan pulang, korban teringat akan perlakuan korban terhadapnya, mengingat saat itu sang istri juga dalam keadaan sakit.
Saat pelaku melintasi rumah korban, pelaku melihat korban sedang duduk di teras rumahnya.
"Rumah pelaku tidak berjauhan dengan rumah korban," kata Kapolres.
Ketika pelaku sampai di depan pagar rumah korban, lantas korban menghampiri pelaku.
Kemudian pelaku melakukan penembakan sebanyak satu kali ke bagian dada sebelah kiri korban.
Baca juga: Beda dengan Kasus Ferdy Sambo, Motif Polisi Tembak Polisi di Lampung Bisa Terkuak Kurang Dari 24 Jam
"Saat berada di rumah korban, pelaku masih berpakaian dinas lengkap serta membawa senjata api," kata Kapolres.
Berdasarkan keterangan pelaku, saat melakukan penembakan, istri dan anak korban ikut melihat.
Usai ditembak, Aipda Karnain sempat berlari masuk rumah dan hendak mengambil pistol miliknya yang berada di dalam kamar.

Namun sebelum sampai kamarnya, Aipda Karnain sudah roboh karena luka tembak yang dialaminya.
"Aipda Karnain tersungkur di depan istri dan kedua anaknya, sementara pelaku berlari meninggalkan TKP," ujar Kapolres Lampung Tengah.
Korban sempat dilarikan ke rumah sakit.
"Setibanya di Rumah Sakit, korban sudah tidak bernyawa," kata Kapolres.
Sebagian artikel ini disarikan dari TribunLampung.co.id dengan Topik Polisi Tewas Ditembak di Lampung