Waspadai Penyakit Diabetes Tipe 1 Pada Anak, Kenali Gejalanya

Para orang tua, perlu waspada apabila sang anak sering merasa haus ataupun sering buang air kecil karena merupakan gejala diabetes.

Penulis: Pebby Ade Liana | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Ace Maxs
Diabetes 

Laporan wartawan TribunJakarta.com, Pebby Adhe Liana

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Para orang tua, perlu waspada apabila sang anak sering merasa haus ataupun sering buang air kecil. 

Sebab, hal ini bisa menjadi salah satu gejala dari penyakit diabetes melitus pada anak.

Seperti yang diungkapkan oleh Konsultan Endokrinologi Anak, dr. Dana Nur Prihadi.

"Diabetes melitus seringkali dianggap sebagai penyakit orang dewasa. Namun demikian, diabetes melitus juga dapat terjadi pada anak-anak dan remaja, khususnya tipe-1," kata dia dikutip dari keterangan resmi Eka Hospital, Selasa (6/9/2022).

Diketahui, diabetes melitus merupakan salah satu penyakit kronik utama pada anak-anak.

Baca juga: Ada Anggota Keluarga Idap Diabetes, Ini 6 Bantuan yang Bisa Anda Lakukan

Disebutkan, prevalensi diabetes melitus Tipe-1 di Indonesia meningkat tujuh kali lipat selama 10 tahun.

Dari 3,88 per 100 juta penduduk pada tahun 2000, menjadi 28,19 per 100 juta penduduk di tahun 2010.

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) pun mencatat, ada sekitar 1.249 anak Indonesia dengan diagnosis Diabetes Melitus Tipe 1 dari  tahun 2017–2019.

"Sejak September 2009 hingga September 2018 terdapat 1.213 kasus diabetes melitus tipe-1, paling banyak didapatkan di kota-kota besar seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Sumatera Selatan,” katanya. 

Dokter Dana menjelaskan, diabetes melitus tipe-1 adalah kelainan sistemik akibat terjadinya gangguan metabolisme glukosa yang ditandai oleh hiperglikemia kronik. 

Dokter Spesialis Anak yang berpraktik di Eka Hospital Cibubur itu menuturkan, kondisi ini disebabkan oleh kerusakan sel pankreas baik oleh proses autoimun maupun idiopatik sehingga produksi insulin berkurang bahkan terhenti.

Pada umumnya, gejala klinis timbul ketika kerusakan sel-sel pankreas sudah mencapai lebih dari 90 persen.

Kendati begitu, orangtua perlu curiga jika sang anak mengalami beberapa gejala.

Seperti diantaranya sering merasa haus, sering buang air kecil baik di pagi, siang dan malam hari, sering merasa lapar, lelah hingga turunnya berat badan.

"Tidak jarang pasien datang ke poli dengan kondisi gula darahnya tinggi. Gejala lain yang dapat timbul adalah kesemutan, lemas, luka yang sukar sembuh, pandangan kabur, dan gangguan perilaku," imbuhnya.

Pada umumnya, dokter akan memberikan diagnosis diabetes melitus dengan beberapa kriteria pemeriksaan.

Meliputi gejala klasik diabetes atau hiperglikemi dan glukosa plasma ≥200 mg/dL (11,1 mmol/L), atau glukosa puasa plasma ≥126 mg/dL (7,0 mmol/L).

Pada kasus tertentu, penyakit diabetes melitus tipe 1 juga bisa beresiko terhadap komplikasi.
Antara lain komplikasi akut berupa ketoasidosis diabetikum atau komplikasi diabetes yang ditandai dengan tingginya kadar keton di dalam tubuh, dan juga hipoglikemia yaitu kondisi ketika kadar gula dalam darah berada di bawah normal.

Sementara komplikasi kronis meliputi nefropati, retinopati, dan neuropati, penyakit jantung koroner, penyakit serebrovaskular, dan penyakit pembuluh darah perifer.
 

 

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved