Ajudan Jenderal Ferdy Sambo Ditembak
2 Bulan Tewasnya Brigadir J: Motif Masih Misterius, Ferdy Sambo Diperiksa Lie Detector, Bakal Jujur?
Hari ini (8/9/2022) tepat dua bulan kematian Yosua Hutabarat alias Brigadir J yang merupakan ajudan Ferdy Sambo.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Yogi Jakarta
Ferdy Sambo menjadi tersangka terakhir yang diperiksa menggunakan lie detector.
Sebelumnya, Putri Candrawathi dan ART bernama Susi sudah diperiksa pada Selasa (6/9/2022).
Lalu, Bharada E, Brigadir RR dan Kuat Maruf juga telah diperiksa.
Untuk ketiga nama terakhir hasilnya berbicara jujur.
Lantas apakah penggunaan lie detector akan membuat Ferdy Sambo jujur di kasus ini.
Kontroversi Lie Detector
Penggunaan lie detector di kasus Ferdy Sambo ini sejatinya menuai kontroversi.
Meski Polri mengklaim tingkat akurasinya nyaris sempurna karena di atas 90 persen, banyak pihak yang meragukan alat tersebut bisa menjamin apa yang diucapkan Ferdy Sambo bakalan jujur.
Satu diantaranya diutarakan mantan Kabareskrim Komjen (Purn) Ito Sumardi yang mengatakan akurasi alat uji kebohongan itu diragukan.
Pasalnya, kata Ito, akurasi dari alat itu sangat tergantung pada kondisi terperiksa.
Termasuk jika seseorang dalam kondisi nervous atau grogi, lelah, atau sakit, maka akan sangat memengaruhi hasilnya.
Ito mengungkapkan lie detector biasanya dipakai karena penyidik menduga ada hal yang disembunyikan.
“Demikian pula ada orang-orang yang sudah terbiasa, biasanya residivis, dia mampu menghandel pertanyaan yang menjebak,” kata Ito dalam dialog Kompas Malam, Kompas TV, Selasa (6/9/2022).
“Sehingga hasilnya menampilkan pola yang tidak menunjukkan bahwa orang tersebut berbohong.”
Ito menuturkan penggunaan lie detector biasanya dilakukan oleh penyidik sebagai suatu upaya agar hasil pemeriksaan saksi-saksi ini bisa diuji kebenarannya.