Sisi Lain Metropolitan
Asal-usul Berdirinya Kampung Susun Kunir: Bekas Bengkel Kayu hingga KA Logistik Masa Belanda
Saat penggalian tanah di lokasi rusun ini, ternyata tim arkeologi menemukan pecahan keramik, botol wine dan batu baterai eveready
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Acos Abdul Qodir
Saat penggalian tanah di lokasi rusun ini, ternyata tim arkeologi menemukan pecahan keramik, botol wine dan batu baterai eveready, yang diduga akan dikirimkan ke suatu tempat.
pecahan keramik, botol wine dan batu baterai eveready.
"Jadi, dulu barang apa aja diletakkan sementara di situ. Diduga dari situ dikirimkan ke customernya," tambahnya.

Tempat penampungan barang itu sama seperti Kereta Api Logistik (Kalog) yang kini ada di hampir setiap stasiun kereta.
Dulu, salah satau Kalog di masa Hindia Belanda diduga berdiri di lokasi dibangunnya Kampung Susun Kunir.
Candrian tak mengetahui persis Kalog itu milik pemerintah Hindia Belanda atau swasta.
"Tapi kebanyakan dulu itu punya swasta, dimiliki oleh perusahaan-perusahaan jasa pengiriman Belanda," pungkasnya.
Rusun sekaligus museum
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan meresmikan Kampung Susun Kunir di Pinangsia, Taman Sari, Jakarta Barat pada Sabtu (10/9/2022).
Anies mengatakan kampung susun ini unik.
Sebab, kawasan ini berada di wilayah bersejarah.
Baca juga: Terkenal Ramah & Dagangan Murah, Baron Si Tukang Bakso Parlente di Cilincing Jadi Idola Macan Ternak
Saat penggalian, tim pembangunan menemukan situs arkeologi.
Tempat ditemukannya peninggalan bersejarah itu kemudian dibuat menjadi sebuah galeri.
Terlihat benda bersejarah bernama Umpak dipajang di galeri tersebut.
Umpak adalah unsur bangunan konstruksi kayu yang memiliki fungsi sebagai alas tiang. Umpak biasanya terbuat dari batu, bata, ataupun material seperti krikil, pasir dan kapur.