Eks Tim Mawar Buka Suara Soal Pernyataan Effendi Simbolon TNI Layaknya Gerombolan: 'Ada Maksud Lain'

Praktisi Intelejen Fauka Noor Farid menilai ada maksud tersembunyi dari pernyataan anggota Komisi I DPR RI, Effendi Simbolon.

Penulis: Bima Putra | Editor: Jaisy Rahman Tohir
TribunJakarta/Bima Putra
Fauka Noor Farid saat ditemui di Jakarta Timur, Senin (10/6/2019) 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, PASAR REBO - Praktisi Intelejen Fauka Noor Farid menilai ada maksud tersembunyi dari pernyataan anggota Komisi I DPR RI, Effendi Simbolon yang menyebut TNI seperti gerombolan.

Eks anggota Tim Mawar tersebut, pernyataan Simbolon dalam rapat bersama Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa itu sarat kepentingan kelompok atau gerbong tertentu.

Bukan pernyataan kritis sebagai anggota DPR yang mempertanyakan kinerja TNI sebagai instrumen pertahanan Indonesia dan bagaimana rencana kerja anggaran (RKA) dijalankan TNI.

"Saya pikir ada maksud lain, pernyataannya seperti mewakili kelompok  tertentu yang ingin menjabat di TNI. Jadi bukan persoalan etis saja," kata Fauka di Jakarta Timur, Selasa (13/9/2022).

Dalam hal ini bahwa Simbolon dinilai mendorong sosok tertentu yang memiliki kedekatan personal agar bisa menjabat posisi penting setingkat Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).

Baca juga: Anak KSAD Gagal Akmil Jadi Keretakan Dudung & Andika? Ini Sikap Panglima Soal Penerimaan Taruna TNI

Dia menyoroti poin pembangkangan di tubuh TNI disampaikan Simbolon, karena menurutnya selama ini TNI tetap solid dan mampu menyelesaikan seluruh tugas diberikan pemerintah.

"Sebenarnya pembangkangan dimaksud beliau itu abu-abu, tidak jelas. Soal pelanggaran prajurit itu terus diproses secara hukum militer. Saya kira TNI tegas dengan pelanggaran," ujarnya.

Fauka mencontohkan garis komando di mana seorang prajurit tidak bisa bergerak tanpa seizin pimpinan, serta Sapta Marga dan sumpah prajurit yang mengatur agar mereka patuh pada pimpinan.

Terlepas dugaannya, mantan Menurut mantan perwira tinggi Badan Intelejen Strategis (BAIS) menuturkan pernyataan Simbolon tidak etis dan benar-benar melukai hati prajurit dan warga.

Menurutnya pernyataan itu tidak pantas dilontarkan oleh anggota Komisi I DPR RI yang membidangi ranah pertahanan, luar negeri, komunikasi dan informatika, serta intelejen.

Anggota Dewan DPR RI, Effendi Simbolon memberikan penjelasan ketika melakukan kunjungan di Medan, Sumatera Utara, Rabu (30/8/2017). Effendi Simbolon mengaku berkeliling untuk melihat tingginya ekstabilitas di Sumatera Utara. TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR
Anggota Dewan DPR RI, Effendi Simbolon memberikan penjelasan ketika melakukan kunjungan di Medan, Sumatera Utara, Rabu (30/8/2017). Effendi Simbolon mengaku berkeliling untuk melihat tingginya ekstabilitas di Sumatera Utara. TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR (TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR)

Bagi orang dengan kapasitas yang membidangi pertahanan Fauka menyebut Simbolon harusnya paham bahwa TNI 'dilahirkan' rakyat, sehingga orang tua dari seluruh prajurit TNI adalah rakyat.

"Kalau ada yang menghina dan menyakiti TNI sama saja menyakiti rakyat. Hal itu juga yang diajarkan senior-senior saya dan guru saya Habib Luthfi bin Ali Bin Yahya, tentang nilai kebangsaan dan cinta NKRI," tuturnya.

Sebelumnya, dalam rapat dengan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa beberapa waktu lalu Simbolon menyebut dia memiliki temuan kasus disharmoni, ketidakpatuhan di tubuh TNI.

Dia mempertanyakan alasan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman tidak hadir dalam rapat sehingga digantikan Wakasad, sementara Dudung dianggap perlu memberi penjelasan atas sejumlah hal.

Simbolon menyebut TNI seperti gerombolan yang tak lebih dari Organisasi Masyarakat (Ormas) karena tidak memiliki kepatuhan sebagai seorang prajurit yang bertugas.

"Kami banyak sekali ini temuan-temuan ini, yang insubordinary, disharmoni, ketidakpatuhan. Ini TNI kayak gerombolan ini, lebih-lebih ormas jadinya. Tidak ada kepatuhan," kata Simbolon dalam rapat kerja Komisi I DPR RI. (*)

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved