Pilpres 2024
Langkah Anies Baswedan Usai Lengser Terbaca Pengamat, Panggung Safari Menuju Pilpres 2024 Sudah Siap
Langkah Anies Baswedan usai lengser dari kursi DKI 1 terbaca pengamat politik. Gubernur DKI Jakarta 2017-2022 itu diprediksi langsung safari politik.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Langkah Anies Baswedan usai lengser dari kursi DKI 1 terbaca pengamat politik.
Gubernur DKI Jakarta 2017-2022 itu diprediksi bakal langsung melakukan safari politik.
Pergerakannya akan langsung fokus menuju Pilpres 2024 mendatang.
Hal itu diungkapkan founder lembaga survei Kelompok Kajian dan Diskusi Publik Indonesia (KedaiKOPI) Hendri Satrio.
Hendri menyebut jaringan simpatisasi Anies Baswedan kini sudah menyebar ke seluruh pelosok Indonesia.
Para jaringan relawan akan menjadi panggung-panggung Anies Baswedan menuju kontestasi politik lima tahunan.
"Setelah dia selesai jadi Gubernur DKI, Anies akan lebih mudah untuk safari politik jelang 2024, sekarang itu relawannya sudah ada dimana-mana," ucapnya saat dikonfirmasi, Rabu (14/9/2022).
"Mereka itulah yang akan membuat panggung politik untuk Anies Baswedan di semua daerah," sambungnya.
Upayanya menuju kursi RI 1 pun dinilai lebih terbuka bila nanti Anies Baswedan sudah tak lagi menjabat sebagai orang nomor satu di DKI.
Sebab, Anies bisa lebih leluasa blusukan ke daerah-daerah lain untuk terus meningkatkan elektabilitasnya.
"Setelah selesai Gubernur dan kemudian relawan membangun panggung politik untuk dia, dia akan lebih mudah untuk tampil di panggung-panggung politik," ujarnya.
Sebagai informasi, nama Gubernur Anies Baswedan masuk bursa capres 2024 mendatang.
Bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, elektabilitas Anies selalu masuk jajaran tiga besar di setiap jajak pendapat dilakukan berbagai lembaga survei.
Nama Anies Baswedan pun kini masuk bursa capres 2024 yang akan diusung beberapa partai politik, seperti Demokrat, PAN, NasDem, hingga PKS.
Survei Voxpopuli
Berdasarkan survei dari Voxpopuli Research Center, nama Anies Baswedan mendapat angka tertinggi ketika dipasangkan dengan Ketua DPP PDIP sekaligus Ketua DPR RI, Puan Maharani.
Geliat PDIP dalam penjajakan koalisi membuka babak baru peta politik Pemilu 2024.
Dimulai dengan kunjungan Puan Maharani menemui Surya Paloh, membuka kemungkinan koalisi PDIP dengan NasDem.
Sebelumnya NasDem disebut-sebut bakal berkoalisi dengan PKS dan Demokrat.
Dilanjutkan dengan roadshow Puan bertemu dengan Prabowo Subianto (Gerindra), serta rencana pertemuan dengan Airlangga Hartato (Golkar).
Gerindra sendiri telah membangun koalisi dengan PKB, sedangkan Golkar bersama PAN dan PPP membentuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
Langkah catur yang dimainkan PDIP berpeluang memecah koalisi-koalisi yang sudah terbangun.
Baca juga: 4 Tokoh Ini Dianggap Punya Visi Ekonomi Untuk Jadi Capres 2024, Siapa Lebih Unggul?
Hal tersebut juga berpengaruh terhadap upaya partai-partai memasangkan nama-nama yang bakal diusung sebagai capres dan cawapres.
Temuan survei Voxpopuli Research Center menunjukkan pasangan Puan dan Anies Baswedan unggul dalam simulasi tiga pasangan, mencapai 40,0 persen.
Dukungan tersebut paling tinggi dibandingkan dengan simulasi-simulasi lainnya.

“Pasangan Puan-Anies paling unggul dalam sejumlah simulasi capres-cawapres,” ungkap peneliti senior Voxpopuli Research Center Prijo Wasono dalam keterangan tertulis, Selasa (13/9/2022).
Puan-Anies unggul dalam simulasi terhadap Ganjar-Andika (29,2 persen) dan Prabowo-Khofifah (25,4 persen), sisanya tidak tahu/tidak jawab 5,4 persen.
“Puan-Anies merepresentasikan koalisi PDIP-Nasdem melawan Gerindra-PKB dan KIB,” jelas Prijo.
Sebagai catatan, Anies merupakan salah satu nama yang diusulkan Nasdem dalam rakernas bulan Mei lalu.
Baca juga: Hasil Survei Voxpopuli: Jajaki Koalisi dengan PDIP, Elektabilitas NasDem Kembali Naik
Dalam konfigurasi ini, PKS kemungkinan bergabung dengan Gerindra-PKB, sedangkan Demokrat bisa jadi memilih bersama “koalisi besar” KIB.
Dalam simulasi yang lain, koalisi PDIP-Gerindra mengusung Prabowo-Puan sedikit unggul (36,3 persen) terhadap Ganjar-Erick (31,2 persen) dan Anies-Andika (28,6 persen), sisanya tidak tahu/tidak jawab 3,9 persen.
“Koalisi PDIP-Gerindra terbangun lama sejak bergabungnya Prabowo dalam pemerintahan Jokowi periode kedua,” terang Prijo.
Pasangan Ganjar-Erick mungkin diusung KIB, sedangkan Anies-Andika oleh Nasdem, PKS, dan Demokrat. PKB bisa bergabung dengan koalisi mana saja.
Simulasi berikutnya, koalisi antara PDIP dan Golkar mengusung tokohnya masing-masing. Hasilnya, Puan-Airlangga unggul tipis (34,8 persen) terhadap Ganjar-Anies (31,3 persen) dan Prabowo-Muhaimin (29,3 persen), sisanya tidak tahu/tidak jawab 4,6 persen.
“Elektabilitas Puan dan Airlangga sama-sama rendah, tetapi didukung oleh kekuatan partai, nyatanya belum cukup kuat untuk menang telak,” tandas Prijo. Ganjar dan Anies masuk dalam radar pencapresan Nasdem, keduanya sama-sama memiliki elektabilitas tinggi bersama Prabowo.
Jika terjadi empat pasangan, KIB yang mengusung Ganjar-Airlangga berpeluang menang (33,4 persen), bersaing dengan pasangan Anies-AHY (29,7 persen), mengalahkan Puan-Andika (22,9 persen) dan Prabowo-Muhaimin (11,7 persen), sisanya tidak tahu/tidak jawab 2,3 persen.
“PDIP satu-satunya partai yang berhak maju pilpres tanpa koalisi, tetapi dalam situasi multipartai saat ini tetap memerlukan dukungan koalisi,” pungkas Prijo.
Dinamika politik masih akan terus berlanjut hingga jadwal pendaftaran capres-cawapres pada tahun depan.
Survei Voxpopuli Research Center dilakukan pada 1-7 September 2022, kepada 1.200 responden yang dipilih secara acak bertingkat (multistage random sampling) mewakili seluruh provinsi di Indonesia. Margin of error survei sebesar ±2,9 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.