Cerita Kriminal
Anak Perempuan Yatim Piatu di Cilincing Diperkosa 4 Temannya di Hutan Kota, Ketua RW Beri Kesaksian
Anak yatim piatu 13 tahun diperkosa empat teman sebayanya di Cilincing, Jakarta Utara, 1 September. Ketua RW tempat tinggal korban beri kesaksian.
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Wahyu Septiana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, CILINCING - Anak perempuan yatim piatu berusia 13 tahun diperkosa empat teman sebayanya di Cilincing, Jakarta Utara, 1 September lalu.
Ketua RW tempat tinggal korban, Ahmad Syarifudin mengungkap, korban sempat berniat menumpang angkot untuk pulang dari sekolahnya menjelang kejadian.
Namun, karena korban lelah menunggu angkot yang terus dipenuhi penumpang, yang bersangkutan memilih jalan pintas berjalan kaki lewat hutan kota untuk sampai ke rumahnya.
Adapun salah satu hutan kota di wilayah Cilincing tersebut adalah tempat terjadinya pemerkosaan terhadap korban.
Gadis malang itu awalnya berniat menumpang angkot dari sekolah ke rumahnya yang berjarak sekitar 1 kilometer.
Baca juga: Anak Yatim Piatu di Cilincing Jadi Korban Rudapaksa 4 ABG, Ketua RW Ungkap Kondisi Tak Biasa Korban
Namun, karena angkot yang dinantinya sudah dipenuhi penumpang, korban akhirnya memutuskan jalan kaki lantaran lelah dan bosan menunggu lama.
"Sebenarnya itu pulang sekolah dari Kampung Sawah, dia mau naik mobil angkot, mobilnya penuh terus akhirnya dia lewat jalan pintas," kata Syarifudin di lokasi, Senin (19/9/2022).

"Dari jalan pintas itulah dia diperkosa," sambungnya.
Korban lalu berjalan kaki melewati hutan kota yang memang memiliki akses lebih dekat untuk sampai ke rumahnya.
Sesampainya di hutan kota, ada keempat anak di bawah umur yang merupakan terduga pelaku pemerkosaan sudah menanti korban.
Dipicu ungkapan cinta dari salah satu pelaku yang ditolak sehari sebelumnya, pemerkosaan akhirnya terjadi.

Keempat teman sebayanya yang kini berstatus anak berhadapan hukum melakukan kekerasan seksual terhadap korban di tengah hutan kota tatkala malam menjelang.
"Pelakunya saya juga enggak tahu bagaimana bawa anak itu, apa dia dari depan atau memang udah nunggu di sini, kita enggak tahu juga," kata Syarifudin.
Setelah diperkosa keempat anak di bawah umur tersebut, korban jadi pendiam dan masih sering menangis.