Emak-emak Emosi Sambangi Kantor Lurah Jembatan Lima, Kesel Sama Pemimpin yang Baru: Ini Dimanipulasi
Puluhan warga menggeruduk kantor Lurah Jembatan Lima, Jakarta Barat pada Senin (19/9/2022). Ternyata mereka emosi ke pemimpin yang baru dipilih.
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Wahyu Septiana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas
TRIBUNJAKARTA.COM, TAMBORA - Puluhan warga menggeruduk kantor Lurah Jembatan Lima, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat pada Senin (19/9/2022) pagi.
Kedatangan mereka untuk menuntut pihak kelurahan agar mencabut jabatan Zainuddin Noor, Ketua RW 001 yang baru dipilih.
Awal Juni kemarin, warga melakukan pemilihan Ketua RW dengan dua kandidat terpilih.
Kandidat pertama bernama Idham Faidilah dan kandidat nomor dua bernama Zainuddin Noor.
Sebelumnya, Ketua RW 001 dijabat oleh kandidat nomor satu.
Baca juga: Jelang Anies Baswedan Lengser: Terungkap Data 464 RW di Jakarta Rawan Kebakaran, 4 Bulan 330 Kasus
Mereka meminta ketegasan dari pihak kelurahan agar mengganti ketua RW 001 yang baru dipilih dengan kandidat nomor satu.
"Tujuannya kami ke sini untuk minta ketegasan kelurahan terkait pemilihan Ketua RW yang baru," kata istri Ketua RW 001, Siska kepada TribunJakarta.com di lokasi pada Senin (19/9/2022).

Siska dan warga lainnya memprotes penetapan Zainuddin Noor jadi Ketua RW karena diduga menggunakan ijazah SMA palsu.
"Karena ijazah palsu ya. Kandidat nomor dua awalnya itu sudah menyatakan gugur. Tiba-tiba tiga hari kemudian dia mendaftar kembali," katanya.
Padahal, Zainuddin mengaku kepada Siska tak memiliki ijazah SMA dan tak ingin mengajukan diri sebagai Ketua RW.
Namun, tiba-tiba ia mendaftarkan diri untuk menjadi calon Ketua RW.
"Dia sudah datang ke rumah saya, bilang kalau tidak punya ijazah. Kenapa tiba-tiba dia daftar kembali? Orang kelurahan juga udah tahu dia tak punya ijazah," lanjutnya.
Siska mengklaim bahwa telah melakukan pengecekan ijazah yang dimiliki oleh Zainuddin.
Baca juga: Sosok Pria Pembunuh Istri di Tangerang Sering KDRT, Ketua RW & Keluarga Beri Kesaksian: Udah Sering
Ternyata, ijazah itu bukan punya dia.
"Ada dari tim suami saya mencari tahu ini kenapa bisa punya ijazah. Ternyata Nomor Induk Siswa Nasional (NISN) bukan punya dia, tapi punya orang lain. Dimanipulasi," tambahnya.
Siska dan warga yang datang menolak adanya pemilihan ulang.
Mereka menuntut agar kandidat nomor satu kembali menjabat sebagai Ketua RW.
Sementara itu, Lurah Jembatan Lima, Amperiyani mengatakan pihaknya akan melakukan pertemuan dengan sejumlah pihak.
"Kita akan mengundang sejumlah ketua rt, LMK, FKDM di awal bulan Oktober untuk membahas masalah ini," tambahnya.

Pengamatan TribunJakarta.com 11.30 WIB, sejumlah emak-emak berada di depan Kantor Kelurahan sembari menenteng panci ke kantor kelurahan.
Panci itu rencananya akan dipukul-pukul agar membuat suara gaduh di Kelurahan.
Namun, aksi itu tak jadi dilakukan.
Sebagai bentuk protes, mereka memasang spanduk di depan Kantor Kelurahan.
"Kami meminta Lurah Jembatan Lima Sosialisasikan Pengguguran Calon Ketua RW 001 yang menggunakan ijazah yang diduga palsu dan kami juga menolak adanya pemilihan ulang karena tidak sesuai dengan Pergub 22," begitu bunyi tulisannya.