Penjabat Pengganti Anies Baswedan
Termasuk Eks Anak Buah Anies, PDIP Usul 2 Nama Perempuan Jadi Kandidat Pj Gubernur DKI
Politikus PDIP Gilbert Simanjuntak mengusulkan agar Kemendagri menyertakan perempuan sebagai kandidat Pj Gubernur DKI pengganti Anies Baswedan.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDIP Gilbert Simanjuntak mengusulkan agar Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menyertakan perempuan sebagai kandidat penjabat (Pj) Gubernur DKI pengganti Anies Baswedan.
Pasalnya, tiga kandidat Pj Gubernur DKI yang diusulkan DPRD DKI semuanya merupakan laki-laki.
"Keinginan presiden untuk membuat proses pemilihan Pj Gubernur DKI berjalan se-demokratis mungkin sebaiknya disikapi," ucapnya dalam keterangan tertulis, Senin (19/9/2022).
"Melihat semua calon yang berasal dari DPRD adalah laki-laki, maka ada baiknya Mendagri mengajukan perempuan dalam nama calon dari pihak Kemendagri," sambungnya.
Walau demikian, Gilbert berharap sosok perempuan itu tetap memenuhi kriteria yang sudah ditentukan UU, serta mengenal Jakarta.
Baca juga: Belum Lengser dari DKI Tapi Sudah Umumkan Siap Jadi Capres 2024, Borok Anies Baswedan Diungkap PDIP
"Mereka yang sudah pernah bekerja di Jakarta akan lebih mudah bekerja dan tidak butuh waktu adaptasi pada saat masa kerja sekira 2,5 tahun," tuturnya.
Anggota Komisi B DPRD DKI ini menyebut, ada beberapa sosok perempuan yang bisa dipertimbangkan sebagai kandidat Pj Gubernur.
Pertama, Sekjen Kementerian Pendidikan Kebudayaan dan Ristek Suharti yang juga pernah menjabat sebagai Deputi Bidang Pengendalian Kependudukan dan Permukiman DKI.
"Beliau mempunyai rekam jejak yang baik dan komunikasi dengan DPRD DKI juga baik," ujarnya.
Sosok kedua yang dinilai layak ialah Irjen Kemendikbud dan Ristek Chatarina Girsang.
Baca juga: Sosoknya Disebut KSAD Saat Maafkan Effendi Simbolon, Ini Mertua Jenderal Dudung: Pernah Gabung PDIP
Menurutnya, Chatarina punya rekam jejak baik. Apalagi sosok tersebut juga pernah menjabat sebagai Direktur di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"DKI sebagai barometer untuk daerah lain sebaiknya memberikan contoh soal ini. Pilihan akhir tentu di tangan presiden, tetapi mendidik masyarakat agar semakin dewasa berdemokrasi perlu diupayakan," kata Gilbert.
"Masyarakat Jakarta perlu memberi contoh menyikapi kemajemukan yang dewasa dan rasional," sambungnya.
Sebagai informasi, DPRD DKI Jakarta sebelumnya telah mengajukan tiga nama kandidat Pj Gubernur pengganti Gubernur Anies Baswedan.
Ketiga kandidat itu ialah Kepala Sekretariat Kepresidenan Heru Budi Hartono, Sekretaris Daerah DKI Jakarta Marullah Matali, dan Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri Bahtiar.