Baim Wong Prank Polisi
Siang Ini Polisi Periksa Kameramen dan Sopir Baim Wong Soal Kasus Prank KDRT
Polisi akan memeriksa sopir dan kameramen Baim Wong terkait kasus prank KDRT di Polres Metro Jakarta Selatan, Selasa (11/10/2022)
Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim
TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU - Polisi akan memeriksa sejumlah karyawan Baim Wong terkait kasus prank Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).
Pelaksana tugas (Plt) Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi mengatakan, karyawan Baim Wong yang diperiksa merupakan sopir dan Kameramen.
"Kameramen dua dan driver Baim," kata Nurma saat dikonfirmasi, Selasa (11/10/2022).
Pemeriksaan ketiga saksi itu dijadwalkan berlangsung pada hari ini.
"Iya siang ini diperiksanya," ujar dia.
Baca juga: UPDATE Kasus Konten Prank KDRT, 2 Videografer Baim Wong-Paula Verhoeven Diperiksa Hari Ini
Baim Wong dan Paula Verhoeven telah menyampaikan permohonan maaf kepada Polri setelah konten prank KDRT yang dibuat mereka memicu kontroversi.
Permohonan maaf itu disampaikan Baim Wong dan Paula setelah menjalani pemeriksaan sebagai terlapor di Polres Metro Jakarta Selatan, Jumat (7/10/2022).
Keduanya diperiksa selama tiga jam mulai pukul 14.00 hingga 17.00 WIB.

Baim Wong dicecar 25 pertanyaan oleh penyidik, sedangkan sang istri 19 pertanyaan.
"Sekali lagi saya minta maaf ya. Buat institusi kepolisian, saya maaf ya. Tidak ada, tidak ada rasa ke arah sana," kata Baim di Polres Metro Jakarta Selatan.
Permohonan maaf juga disampaikan Paula Verhoeven. Ia mengaku menyesal telah membuat konten prank dengan berpura-pura melaporkan kasus KDRT.
Baca juga: Bukan Cuma Baim Wong dan Paula, Polisi Bakal Periksa Sosok Ini di Kasus Pembuatan Video Prank KDRT
"Seperti suami saya, saya meminta maaf kepada institusi kepolisian kita menyesal dan juga kepada masyarakat Indonesia," tutur Paula.
Akibat konten prank KDRT itu, Baim Wong dan Paula dilaporkan ke Polres Metro Jakarta Selatan dengan tuduhan membuat laporan palsu.
Baim Wong pun membeberkan motif dirinya membuat konten prank dan mengunggah di channel Youtube pribadinya.
Baim mengaku tidak memiliki niatan untuk merendahkan institusi Polri.
"Saya pun sebenarnya tidak ada niatan untuk menjelekkan, apalagi tidak menghargai, apalagi merendahkan institusi kepolisian," kata Baim.
Ia beralasan hanya ingin mengetahui reaksi polisi ketika menerima laporan kasus KDRT.
"Yang sebenarnya malah kebalikannya. Kenapa saya lakuin? Saya mau tau reaksi kepolisian itu seperti ketika kalau memang Paula itu yang melaporkan konteks yang kadang-kadang kita pun salah kenapa harus pakai konteks itu. Sesimpel itu," ujar dia.
Baim pun menilai polisi memberikan respons bagus dalam menerima laporan KDRT.
Menurutnya, polisi menyarankan untuk berdamai ketimbang melanjutkan proses hukum.
"Ternyata jawaban polisi itu sangat bagus. Dia tidak menjadikan bahan viral. Ketika Paula ada pengaduan, malah dia bilang lebih baik di damaikan takut menjadi viral," ungkap Baim.
Mendapat respons positif dari polisi yang bertugas, Baim Wong memutuskan mengunggah konten tersebut ke Youtube.
Baim Wong mengklaim konten tersebut diunggah untuk mengedukasi masyarakat.
"Karena positif jawabannya, saya mau mengedukasi supaya masyarakat melihat, ini loh kepolisian seharusnya seperti ini," tutur dia.
Baim bahkan sampai bersumpah bahwa tujuan utama membuat dan mengunggah konten prank itu adalah untuk memberikan edukasi.
"Ini saya beneran ya, Demi Allah. Saya tidak melebihkan, nggak mengurangkan, nggak karena adanya ini saya jawabnya jadi begini. Dari awal memang seperti itu, kenyataannya mau mengedukasi," kata Baim.