Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022

Tanggapi Tragedi Kanjuruhan, Bung Ferry Jakmania Nilai Terlalu Banyak Teori Pembenaran

Tokoh senior The Jakmania, Bung Ferry Indrasjarief menilai terlalu banyak teori pembenaran di kasus Tragedi Kanjuruhan.

Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Yogi Jakarta
Instagram Bung Ferry
Tokoh senior The Jakmania, Bung Ferry Indsjarief menilai terlalu banyak teori pembenaran di kasus Tragedi Kanjuruhan. 

Atas penanganan kasus tragedi Kanjuruhan, Bung Ferry kemudian meminta netizen untuk menuliskan hastag usut tuntas yang selama ini digaungkan berbagai pihak.

Kata Bung Ferry, sejatinya masih banyak kasus lain yang sampai saat ini juga tak pernah diusut tuntas.

Tokoh senior The Jakmania, Bung Ferry Indrasjarief menilai terlalu banyak teori pembenaran di kasus Tragedi Kanjuruhan.
Tokoh senior The Jakmania, Bung Ferry Indrasjarief menilai terlalu banyak teori pembenaran di kasus Tragedi Kanjuruhan. (Instagram Bung Ferry)

"Coba kalian ketik hastag usut tuntas.

Maka kita akan melihat lagi kasus lama yang belum tuntas.

Atau tuntas versi mereka.

Tapi jangan putus asa. Tetap perjuangkan lewat hastag itu.

Sampai keadilan untuk mereka dan kita semua benar-benar terwujud," tulis Bung Ferry.

Fakta Tragedi Kanjuruhan Versi TGIPF

Baca juga: Terbaru Teddy Minahasa, Ini Ulah Memalukan Polisi di Oktober 2022 : Dari Kanjuruhan sampai Jilat Kue

Sementara itu, Ketua Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) kasus tragedi Stadion Kanjuruhan, Mahfud MD, menggambarkan ngerinya detik-detik peristiwa yang terekam melalui CCTV.

Mahfud MD mengatakan, proses jatuhnya korban kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, sangat mengerikan daripada sejumlah video yang sudah beredar di media sosial maupun televisi.

"Fakta yang kami temukan, korban yang jatuh, proses jatuhnya korban jauh lebih mengerikan dari yang beredar di televisi maupun medsos," kata Mahfud MD dalam keterangan pers, Jumat (14/10/2022) siang.

Mahfud MD mengatakan pihaknya merekonstruksi sebanyak 32 CCTV yang dimiliki aparat.

"Jadi itu lebih mengerikan dari sekadar semprot mati semprot mati gitu."

"Ada yang saling gandengan untuk keluar bersama, satu bisa keluar, satu tertinggal, yang di luar balik lagi untuk nolong temannya, terinjak-injak, mati," ungkap Mahfud MD.

CCTV juga merekam adanya suporter yang berusaha memberikan bantuan pernapasan rekannya yang sudah tidak bisa bernapas.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved