Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022
Tanggapi Tragedi Kanjuruhan, Bung Ferry Jakmania Nilai Terlalu Banyak Teori Pembenaran
Tokoh senior The Jakmania, Bung Ferry Indrasjarief menilai terlalu banyak teori pembenaran di kasus Tragedi Kanjuruhan.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Yogi Jakarta
TRIBUNJAKARTA.COM - Tokoh senior The Jakmania, Bung Ferry Indrasjarief menilai terlalu banyak teori pembenaran di kasus Tragedi Kanjuruhan.
Diketahui, tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur pada Sabtu (1/10/2022) menjadi sejarah paling kelam dalam sepak bola Indonesia.
Sampai Sabtu (15/10/2022) ini tercatat ada sebanyak 132 korban tewas dalam tragedi Kanjuruhan.
Tragedi Kanjuruhan ini pun menjadi sorotan dunia.
Sejumlah pertandingan sepak bola di berbagai negara, termasuk di Eropa melakukan mengheningkan cipta untuk mendoakan para korban tragedi Kanjuruhan.
Baca juga: Tragedi Kanjuruhan yang Sebenarnya Lebih Ngeri dari yang Beredar di TV, Mahfud MD: Ini dari CCTV
Sejumlah spanduk duka cita juga dibentangkan para suporter di dunia mengutuk tragedi Kanjuruhan.
Sebab, tragedi Kanjuruhan tercatat sebagai insiden kerusuhan sepak bola yang memakan korban jiwa terbanyak kedua di dunia.
Terlalu Banyak Teori Pembenaran dan Kebohongan

Sebagai orang yang lama berkecimpung di dunia suporter tanah air, Bung Ferry menilai dalam penanganan tragedi Kanjuruhan menunjukan terlalu banyak teori pembenaran dan kebohongan yang dipertontonkan.
"Killing Field? Genocide? Entahlah.
Terlalu banyak teori pembenaran.
Terlalu banyak kebohongan," tulis Bung Ferry di Instagramnya.
"Dalam benak saya hanya terbayang Seorang yang berteriak lantang di atas manusia yang saling bertumpukan.
Baca juga: IPW : Belum Kelar Ferdy Sambo dan Kanjuruhan, Ditangkapnya Teddy Minahasa Kian Coreng Polri
Doa saya untuk mereka, semoga mendapat tempat terbaik di sisi Nya.
Yang masih dirawat, semoga cepat pulih kembali. Dan untuk kita semua, semoga dijauhkan dari trauma panjang," lanjutnya.