Densus 88 Tangkap Guru SD, Waketum Garuda Usul Hotline Khusus Lawan Radikalisme di Sekolah
Waketum Garuda Teddy Gusnaidi usul hotline khusus lawan radikalisme di sekolah. Hal itu terkait penangkapan guru SD oleh Densus 88 terkait teroris.
Pria tersebut ternyata keseharian berprofesi sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Informasi yang berhasil dihimpun, Pria asal Kabupaten Sumenep namun berdomisili di Jalan Merapi, Kelurahan Rongtengah, Sampang tersebut merupakan seorang guru di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Gunung Sekar V, Kelurahan Gunung Sekar, Sampang.
Baca juga: Waketum Garuda Nilai Gugatan Terhadap Jokowi Malah Rugikan Kelompok yang Ingin Buat Kekacauan
Namun, pasca penangkapan tersebut Supiyadi jelas sudah tidak berdinas sebab pasca penangkapan pada (13/9/2022) siang, sejumlah anggota Densus 88 langsung membawa S.
"Polres Sampang tidak terlibat dalam penangkapan ini, yang bersangkutan langsung di bawa oleh Densus 88 untuk dilakukan pemeriksaan," kata Kasatreskrim Polres Sampang AKP Irwan Nugraha.
Supiyadi (47) yang diamankan Densus 88 merupakan jaringan kelompok Jama'ah Islamiyah (JI) Madura, Senin (17/10/2022).
Hal itu disampaikan oleh Kapolres Sampang AKBP Arman, bahkan menurutnya Supiyadi menjabat sebagai bendahara.
"Sesuai hasil pemeriksaan yang bersangkutan diangkat menjadi Bendahara JI pada 2020," ujarnya kepada TribunMadura.com.
Ia menambahkan, jika pengintaian terhadap Supiyadi sudah dilakukan sejak setahun lebih mengingat ditangani langsung oleh Densus 88
"Penangkapan Supiyadi merupakan hasil pengembangan dari Kabupaten Sumenep," tandasnya.
Kendati demikian, pihaknya tidak mengetahui secara pasti sejak kapan Supiyadi sudah tinggal di Sampang, yang jelas ia merupakan warga Kabupaten Pamekasan dan mengontrak rumah di Jalan Merapi Kelurahan Rongtengah, Sampang sejak dua tahun yang lalu.
"Yang bersangkutan tunggal di kontrakannya bersama istri dan anaknya. Supiyadi memiliki 7 anak," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunMadura.com dengan judul Terungkap Sosok Terduga Teroris di Sampang yang Diamankan Densus 88, Bendahara Kelompok JI,