Cerita Kriminal
Motif Komplotan Jambret di Penjaringan Incar WNA: Lebih Banyak Uang dan Barang Berharga
Polisi mengungkap motif di balik komplotan jambret spesialis WNA selalu mengincar orang asing dalam setiap aksinya.
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, PENJARINGAN - Polisi mengungkap motif di balik komplotan jambret spesialis WNA selalu mengincar orang asing dalam setiap aksinya.
Alasan utama ialah potensi hasil kejahatan yang lebih besar dibanding mengincar warga lokal.
Kapolsek Metro Penjaringan Kompol Bobby Danuardi mengatakan, komplotan ini sengaja mencari target WNA karena kebanyakan memiliki uang dan barang berharga lebih banyak.
"Kalo alasan mereka mengincar WNA ini, kemarin sudah ditanyakan oleh Kanit Reskrim, lebih banyak memang, potensial untuk mereka mendapatkan hasil," ucap Bobby di Mapolsek Metro Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (21/10/2022).
"Karena memang lebih besar hasil yang didapatkan, karena mungkin ada mata uang asing dan sebagainya," sambungnya.
Baca juga: Polsek Penjaringan Ungkap Komplotan Jambret Spesialis WNA, 8 Pelaku Ditangkap
Sebagai contoh, dalam aksinya 27 Agustus 2022 silam, komplotan jambret beranggotakan lima orang ini mengincar seorang wanita 57 tahun WNA India di apartemen Green Bay Pluit.
Korban yang berprofesi sebagai seorang guru dijambret saat hendak masuk ke area apartemennya.
Dari tangan korban, para pelaku menggasak satu tas berisi barang berharga dan mata uang asing.
"Contohnya yang WN India, di tasnya ada sekitar 10.600 dolar AS atau sekitar Rp 150 juta," kata Bobby.
Kemudian, kasus kedua terjadi pada 9 Oktober 2022 lalu, di mana seorang pria WNA Spanyol yang sedang liburan dijambret di depan sebuah tempat cuci mobil di Jalan Pluit Timur Raya.
Pelancong asal Spanyol berinisial BK (26) itu kehilangan Iphone SE setelah dirampas para pelaku.
Kemudian kasus yang ketiga seorang pria WNA Austria berinisial RT, 58 tahun dijambret pada hari Minggu, 16 Oktober 2022 lalu.
Korban kehilangan handphone Samsung S20 yang harganya pun di atas Rp 5 juta.
Berbekal laporan dari ketiga WNA tersebut, Unit Reskrim Polsek Metro Penjaringan yang dipimpin Kanit AKP Harry Gasgari langsung melakukan penyelidikan.
