Ayah Bunuh Anak di Depok
Suasana Haru Selimuti Pemakaman Anak Korban Pembantaian Ayahnya di Jatijajar Depok
Suasana haru pun menyelimuti pemakaman almarhumah KCP yang dilaksanakan malam hari di Depok.
Penulis: Dwi Putra Kesuma | Editor: Jaisy Rahman Tohir
"Sebetulnya memang rumah tangganya kurang sehat, tapi ibunya masih mempertahankan. Kami dari keluarga sudah menyarankan kalau mau pisah ya pisah, karena tindak kekerasannya sudah melebihi batas, sudah sering," ungkapnya.

"Kalau korban tidak mau pisah, tapi keluarga menyarankan pisah. Sangat disayangkan sampai terjadi hal seperti ini," timpalnya.
Fahmi mengatakan, dirinya sebagai pihak keluarga korban menginginkan kasus ini berjalan secara semestinya.
"Proses hukum harus tetap jalan, pelaku harus diproses sesuai hukum yang ada di Indonesia, jangan sampai intervensi dari pihak luar, kita kawal dan diharapkan seadil-adilnya," jelas Fahmi.
Terakhir, Fahmi menuturkan bahwa istrinya yang merupakan kakak kandung korban, sempat mendapat pesan sekira pukul 03.00 WIB dini hari.
"Dia (korban) Whatsapp istri saya minta dijemput, cuma posisi jam 03.00 WIB pagi dan menunggu siang. Kalau tahu seperti ini pasti akan di jemput," pungkasnya.
Kronologi
Kasat Reskrim Polres Metro Depok, AKBP Yogen Heroes Baruno, mengatakan, kronologi kasus ayah bunuh anak di Depok ini bermula ketika salah seorang saksi yang merupakan anggota keluarga korban mendengar jeritan histeris dari lantai dasar.
Baca juga: Kronologi Versi Polisi Kasus Suami Bunuh Anak di Depok, Istri Kondisi Kritis
Saksi yang berada di lantai dua rumah tersebut tak berani turun lantaran pelaku yang membabi buta.
"Awalnya saksi yang ada di lantai dua rumah ini mendengar suara teriakan dari korban, kemudian saksi turun ke bawah menolong korban,"
"Namun karena pelaku saat itu sedang membabi buta, jadi saksi tidak berani turun," kata Yogen di lokasi kejadian, Selasa (1/11/2022).

Lalu ketika pelaku sudah keluar rumah, barulah saksi turun ke bawah untuk membantu korban.
"Saat pelaku sudah keluar (dari dalam rumah) baru saksi turun membantu korban ke rumah sakit," timpalnya.
Dikatakan Yogen, anak pelaku wafat karena kehabisan darah usai menerima banyak sabetan senjata tajam di tubuhnya.
Kondisi serupa pun dialami sang istri yang kini dalam kondisi kritis di rumah sakit.