Cerita Desainer Muda Isabella Indrasasana Dukung Fashion Berkelanjutan
Pada bulan lalu, Isabella Indrasasana juga membuka SlowMoveBazaar. Bazar ini, disebut telah memberi kontribusi yang signifikan terhadap pesatnya
Penulis: Pebby Ade Liana | Editor: Acos Abdul Qodir
YSA Studios dan Drip Experiments misalnya.
YSA Studios, merupakan label busana atletikkasual atau athleisure ramah lingkungan yang berbasis di Jakarta, dan didirikan oleh Isabella Indrasasana.
Baca juga: Enggak Cuma Seoul, Gangwon-do Juga jadi Destinasi Menarik Kalau Berlibur ke Korea
Memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan desain yang trendi, YSA Studios menyediakan solusi fungsional untuk setiap kebutuhan mode.
Menurut Isabella, YSA menargetkan diri untuk menjadi label mode panutan yang terkemuka di lingkungan yang baru, yakni dimana masyarakat telah mampu mengatasi tantangan pemakaian garmen yang berlebihan, juga apapun yang dikenakan terbuat dari bahan daur ulang.
Misalnya seperti terbuat dari sesuatu yang sebelumnya terbuang untuk diubah menjadi baru.
“Misi YSA adalah menciptakan masa depan yang lebih baik bagi planet Bumi, tubuh, dan
pikiran alam bawah sadar masyarakat. Dalam jangan waktu 10 tahun ke depan, YSA bertujuan
untuk memberi pengaruh pada orang-orang di sekitar untuk merawat diri mereka sendiri, planet,
dan satu sama lain dengan lebih baik," kata dia.
Melalui penggunaan material yang ramah lingkungan, desain yang tidak termakan waktu, produk premium yang terbuat dari bahan daur ulang berkualitas tinggi yang dihasilkan dapat dipakai para wanita selama bertahun-tahun.
Hal ini, menjadi upaya bagi YSA sebagai awal dari masa depan baru di industri mode.
Terlibat dalam SlowMoveBazaar sebagai tuan rumah, YSA Studios tidak hanya mampu memengaruhi merek-merek dalam negeri untuk mengadopsi konsep ramah lingkungan, tetapi juga mendorong toko-toko baju bekas (thrift store) untuk berkembang dan memiliki label mereka sendiri.