Ajudan Jenderal Ferdy Sambo Ditembak
Di Depan Putri Candrawathi, Ferdy Sambo Peluk Erat Susi yang Menangis Saat Jeda Sidang
Tangan kanan Ferdy Sambo melingkari pundak Susi yang tertutup kerudung hitam.
Penulis: Pebby Ade Liana | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Pebby Adhe Liana
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Saksi Susi menangis di pelukan sang majikan, Ferdy Sambo, saat jeda sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (8/11/2022).
Diketahui, Susi yang merupakan Asisten Rumah Tangga (ART) Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi menjadi salah satu saksi yang dihadirkan dalam sidang lanjutan kasus pembunuhan berencana Brigadir J, hari ini.
Menurut pantauan TribunJakarta.com, Susi sempat menangis di pelukan Ferdy Sambo ketika Majelis Hakim memberikan jeda pada sidang yang berlangsung.
Tangan kanan Ferdy Sambo melingkari pundak Susi yang tertutup kerudung hitam.
Dipeluk erat, Susi merebahkan kepalanya di dada kanan sang eks jenderal bintang dua itu.
Keduanya kompak mengenakan pakaian kemeja putih.
Baca juga: Momen ART Susi Nangis di Pelukan Ferdy Sambo Saat Jeda Sidang Kasus Pembunuhan Brigadir J
Ferdy Sambo terlihat menunduk seperti tengah berkata sesuatu kapada Susi.
Ia juga menepuk-nepuk pundak susi.
Susi sempat menyeka air matanya yang menetes.
Sebelumnya, Susi menyamperi Putri Candrawathi yang duduk di dekat tim kuasa hukum.
Sang ART pun memeluk majikan perempuannya itu..

Sebagai informasi, Susi memasuki ruang sidang pada sore hari ini.
Sebelumnya, sejumlah saksi lain yang juga dihadirkan hari ini sudah terlebih dahulu dimintai keterangan sejak pagi tadi.
Namun setelah sidang berlangsung selama beberapa jam, Majelis Hakim kembali melakulan skors sekitar 1 jam lamanya.
"Kita istirahat dulu, kita lanjutkan nanti jam 7 malam. Saudara saksi nanti kembali lagi," kata Majelis Hakim menskors persidangan, Selasa (8/11/2022).
Susi Viral
Sebelumnya, Susi menjadi saksi dalam terdakwa Richard Eliezer atau Bharada E dalam sidang kasus pembunuhan Brigadir J di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (31/10/2022).
Saat itu Susi menjadi viral lantaran saat persidangan ia sering ditekan hakim lantaran memberi kesaksian yang dinilai berbohong.
Selain itu, Susi juga kerap menjawab tidak tahu saat ditanya hakim.
Susi tercatat sebagai warga Desa Teges Wetan RT 16 RW 6, Kecamatan Kepil, Kabupaten Wonosobo.
Kondisi rumah Susi di Desa Teges Wetan cukup sederhana.
Baca juga: Ibunya Viral di Sidang Bharada E, Anak Susi ART Ferdy Sambo Tak Mau Sekolah
Rumah itu dihuni suaminya bernama Kujaeni serta kedua anaknya.
Rumahnya berjejeran dengan rumah mertuanya dan saudara lain.
Untuk dapat sampai di kediaman Susi membutuhkan waktu hingga 1 jam lebih dari pusat Kota Wonosobo.
Letaknya di daerah pegunungan harus melewati hutan pinus dengan kondisi jalan yang tidak seluruhnya rata.

Tidak hanya itu, daerah ini juga hampir tidak ada koneksi internet sama sekali.
Jeni, panggilan akrab Kujaeni, tampak ramah saat berbincang disela-sela dirinya bekerja mengangkut kayu.
Ia mengaku kaget saat istrinya menjadi saksi di kasus berat yang menjerat nama majikannya itu.
Dirinya memang tidak terlalu intens berkomunikasi dengan istrinya.
Terakhir komunikasi Jeni katakan sebelum persidangan lalu.
Saat komunikasi, Susi tidak pernah bercerita mengenai kasus ini sama sekali kepada keluarga.
"Komunikasi biasa hanya tanya tentang kabar anak-anak saja, kalau tidak ada uang minta dikirimi, terus beberapa hari kemudian dikirim Rp 500 ribu," ucapnya.
Jeni mengungkapkan, istrinya telah bekerja di rumah Ferdy Sambo sejak 3 tahun lebih sebagai ART.
Baca juga: Jujur, Ndak Usah Takut Kagetnya Suami Susi ART Ferdy Sambo Lihat Istri Jadi Saksi Kasus Brigadir J
Selama itu, istrinya memang terbilang jarang pulang kampung.
"Terakhir pulang sudah setahun lebih saat acara cukur kuncung anaknya, saat lebaran juga tidak pulang," tambahnya.
Hingga saat ini, ia belum bisa berkomunikasi dengan istrinya.
Jeni sangat mengharapkan istrinya dapat kembali dan bertemu dengan kedua anaknya yang masih kecil.
Sejak Susi muncul dalam persidangan, anaknya yang pertama enggan untuk berangkat sekolah.
Saat ditanya alasan enggan masuk sekolah, dengan raut polos dan menahan kesedihan, anak Susi yang pertama hanya menggelengkan kepala saja.

Berita tentang ibunya ini nampaknya sampai di telinga kedua anaknya yang masih sangat lugu.
Sebagai seorang ayah, Jeni begitu sedih melihat anaknya yang sampai tidak ingin masuk sekolah setelah adanya berita mengenai istrinya itu.
"Harapan saya cepat pulang, kasihan anaknya. Istri saya hanya kerja tidak terlibat itu ataupun permasalahan Pak sambo," tuturnya.
Menjadi tulang punggung keluarga, mengingat suaminya yang hanya buruh serabutan, ada kekhawatiran Jeni dengan masa depan kedua anaknya itu.
"Saat di persidangan kemarin, saya lihat di TV sangat kaget. Dibentak-bentak seperti itu. Namanya perempuan ya pasti takut," ungkap Jeni.
Jeni menginginkan istrinya untuk berani berkata apa adanya dalam memberikan kesaksian di persidangan kasus ini.
"Kalau saya bilang jangan bohong apa-adanya, yang jujur. Orang jujur itu penting, orang ngga jujur itu ajur.
Siapa yang terlibat ngomong saja ngga usah takut, kan ada hukum," tegas Jeni.