Hari Pahlawan 10 November
Cerita Suripto Pejuang Serangan Umum Surakarta: Jadi Dokter Ikhlas, Masih Ingat Pesan Slamet Riyadi
Dari sekian pertempuran, Suripto di usia 91 tahun masih ingat dan antusias bercerita Serangan Umum Surakarta atau Serangan Umum Empat Hari.
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Y Gustaman
"Teman bapak dua orang meninggal, satu mengalami cacat dan dua selamat. Bapak termasuk yang selamat itu," pungkasnya.
Pengabdian Dokter Ikhlas
Setelah masa revolusi selesai dan Indonesia damai, perjuangan Suripto tak lantas selesai. Ia memilih mengabdi ke masyarakat.
Baca juga: Arti Bela Negara Bagi Kong Usman, Pejuang Kemerdekaan Usia 100 Tahun yang Pilih Hidup Sebagai Sipil
Imam bercerita, ayahnya selepas jadi tentara pelajar memilih tawaran beasiswa dari pemerintah untuk kuliah di jurusan kedokteran Universitas Gadjah Mada, ketimbang berkarier di militer.
"Bapak milih kedokteran di UGM," kata Imam.

Setelah menamatkan studinya di UGM, Suripto sempat bergabung ke tenaga kesehatan di Balai Keselamatan Penerbangan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.
Ia mendapatkan kesempatan beasiswa untuk belajar mengambil spesialis kesehatan penerbangan di Amerika.
Sambil bekerja, Suripto membuka praktik dokter umum.
"Sekalian bekerja, ayah dan ibu saya buka praktik dokter di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat," kata Imam.
Suripto dan istrinya dikenal sebagai dokter ikhlas, menerima bayaran apapun jika pasien yang datang tak memiliki uang.
Menurut Imam, orangtuanya berbuat demikian karena bentuk pengabdian dan balas budi Suripto kepada rakyat.
"Zaman perang, bapak saya sering dibantu warga sekitar. Pasokan makanan dikasih warga sekitar. Ada temannya yang tertembak juga dibantu sama warga," cerita Imam.
Bahkan, sebagai dokter kedua orangtuanya rela bila tak dibayar sepeser pun. Sebagai gantinya, mereka menerima buah-buahan dari si pasien.
"Dulu mereka saat buka praktik ada yang cuma bayar pakai pisang sampai kelapa. Bukan berupa uang," tambahnya.
Biasanya, penjual obat yang datang ke Suripto suka memberikan contoh obat atau sampelnya. Obat-obatan itu Suripto kasih cuma-cuma kepada warga yang membutuhkan.