Penemuan Mayat Satu Keluarga
Dichat Petugas PLN, Keluarga yang Tewas di Kalideres Jawab 'Gapapa' saat Listrik Hendak Diputus
Dalam pesannya, petugas PLN menanyakan perihal tunggakan listrik keluarga tersebut sebelum akhirnya diputus.
TRIBUNJAKARTA.COM - Petugas PLN pernah mengirimkan pesan alias chat kepada keluarga yang ditemukan tewas misterius di Kalideres, Jakarta Barat.
Dalam pesannya, petugas PLN menanyakan perihal tunggakan listrik keluarga tersebut sebelum akhirnya diputus.
Rupanya, keluarga tersebut tampak pasrah saat petugas PLN hendak mencabut listrik rumahnya.
Hal itu terlihat dari balasan chat petugas PLN yang kemudian dijawab keluarga tersebut 'Enggak apa-apa'
Tak lama kemudian petugas PLN memutuskan untuk mencabut aliran listrik di rumah tersebut.
Hal itu yang kemudian tetangga mengira rumah penghuni rumah tersebut sudah pindah.
Baca juga: Lambung Satu Keluarga di Kalideres Kosong, Kondisi Kulkas Korban Dibeberkan Polisi: Gak Ada Makanan
Termasuk Alvaro, tetangga yang rumahnya hanya berkisar 100 meter dari keluarga yang tewas misterius tersebut.
Ia bercerita, pada 5 September 2022, petugas PLN datang dan berniat memutus listrik rumah keluarga tersebut karena sudah menunggak tagihan listrik.
Namun, Ketua RT setempat mencegah dan meminta petugas PLN untuk menghubungi pemilik rumah lebih dulu.
Petugas PLN pun berkomunikasi via WhatsApp kepada salah satu anggota keluarga rumah itu.
Balasannya ternyata cukup mengejutkan.
“Waktu itu dibalas, kalau mau diputus (listrik), enggak apa-apa. Ya logikanya, orang (itu) sudah pindah rumah. Masa mau hidup tanpa listrik di dalam?” ujarnya, Sabtu (12/11/2022).
Alvaro sudah bertetangga dengan keluarga yang tewas di Kalideres itu selama 20 tahun belakangan. Namun, ia mengaku tak pernah berinteraksi akrab dengan tetangganya yang dikenal tertutup itu.
“Pernah, lewat hanya menyapa saja, tidak sampai mengobrol,” ucapnya.
Keluarga itu juga tidak bergabung dalam grup WhatsApp di lingkungan RT.

Pintu rumah keluarga itu, ucap Alvaro, dibuka hanya sesekali ketika ada aktivitas seperti penyemprotan nyamuk demam berdarah atau fogging.
Alvaro menuturkan, karyawannya pernah menyebut beberapa waktu lalu keluarga itu menerima makanan dari ojek online.
Namun, wajah penerima makanan ditutup masker.
Alvaro termasuk salah seorang tetangga yang ikut mendobrak rumah keluarga tersebut bersama-sama dengan Ketua RT pada Kamis lalu.
Ia terganggu dengan bau menyengat yang dianggapnya bukan bau busuk bangkai binatang.
Disinfektan dan kopi
Rumah satu keluarga yang tewas di Perumahan Citra Garden I, Kalideres, Jakarta Barat disemprot cairan disinfektan dan ditabur kopi pada Sabtu (12/11/2022) malam.
Penyemprotan itu dilakukan oleh tim dari Palang Merah Indonesia (PMI) atas permintaan pihak Kelurahan Kalideres.
"Petugas PMI yang menyemprot seluruh sudut ruangan diminta oleh pihak pihak Kelurahan. Saya diminta pak Kanit untuk menunjukkan ruangan-ruangannya," kata Ketua RT 007 RW 015, Asiung kepada TribunJakarta.com pada Minggu (13/11/2022).
Ketua RT 007 RW 015, Asiung mengatakan, penyemprotan itu turut disaksikan Lurah Kalideres.
"Tim PMI yang dipimpin oleh Lurah langsung menyemprot rumah itu. Ada tiga orang menyemprot secara menyeluruh dari depan sampai belakang. Diperbantukan petugas PPSU," kata Asiung.
Baca juga: Satu Keluarga Tewas di Kalideres, Ada Dugaan Mereka Penganut Apokaliptik dan Cabut Nyawa Ekstrem
Selain penyemprotan disinfektan dan menabur kopi, pintu gerbang rumah itu ditutupi plastik oleh petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Kalideres.
"Plastik baru kemaren dipasang (depan pintu gerbang) oleh petugas PPSU. Kemarin juga disemprot biar steril. Baunya sudah mulai hilang. Kalau kemaren masih menyengat banget," tambahnya.
Hal senada perihal alasan penyemprotan disinfektan dan penaburan kopi di rumah korban juga disampaikan Kanit Reskrim Polsek Kalideres, AKP Bartoyo.
Bartoyo mengatakan, petugas menaburi kopi ke bagian dalam rumah tersebut, karena masih muncul bau menyengat usai penemuan mayat satu keluarga itu hingga mengganggu warga sekitar.
"Taburi kopi di dalam, dari kemarin sudah habis banyak banget. Buat ini aja, bau-bau yang menyengat," ujarnya.
"Sekarang kita tambah lagi bubuk kopinya, ditaburi lagi," katanya.
Pantauan Wartakotalive.com, Sabtu (12/11/2022) sekitar pukul 17.45 WIB, pihak kepolisan dari Unit Reskrim Polsek Kalideres memasuki rumah tersebut.
Mereka membawa satu buah lampu untuk menerangi kegiatan di dalam rumah, karena aliran listrik di rumah tersebut telah diputus oleh PLN.
Selain itu, terlihat pula ada petugas Palang Merah Indonesia (PMI) Jakarta Barat yang menyemprotkan disinfektan ke dalam rumah.
Lalu, petugas PPSU (Penanganan Prasarana dan Sarana Umum) juga ikut membantu pihak polisi dan PMI melakukan pembersihan.
Saat di dalam rumah, terlihat petugas PPSU menaburkan kopi, agar bau busuk di rumah tidak lagi tercium oleh warga sekitar.
Selain menaburi kopi dan disemprot disinfektan, petugas juga memasang barikade plastik di sekeliling rumah agar aroma menyengat tidak terlalu tercium keluar.
"Plastik dipasang agar tidak keluar aromanya, kasian tetangganya," ujar Bartoyo.
"Kita tutup rapat nanti, mulai dari pagar semua bagian biar bau tidak keluar," kata Bartoyo.
Sebagian artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Polda Metro Jaya Turun Tangan Bongkar Motif Kematian Satu Keluarga di Kalideres, Ada Temuan Aneh
Ketua RT 007 RW 015, Asiung saat ditemui TribunJakarta.com di Perumahan Citra Garden Satu Extension, Kalideres, Jakarta Barat pada Sabtu (12/11/2022).
Sebagian artikel telah tayang di Kompas tv Respons Keluarga yang Tewas di Kalideres pada Petugas PLN Bikin Tetangga Yakin Mereka Sudah Pindah (kompas.tv)