Penemuan Mayat Satu Keluarga

Keluarga yang Tewas Membusuk Sudah Lama Tinggal di Kalideres, Warga Tak Kenal Sosok Adik Ipar

Warga Citra Garden Extension, Kalideres mengaku tak kenal dengan sosok adik ipar pemilik rumah tersebut yang juga ditemukan tewas membusuk.

Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Yogi Jakarta
Tribunjakarta.com/Satrio Sarwo Trengginas
Suasana penampakan bagian depan rumah ditemukannya jasad satu keluarga di Perumahan Citra Garden Extension, Kalideres. Warga setempat mengaku tak kenal dengan sosok adik ipar pemilik rumah tersebut yang juga ditemukan tewas membusuk. 

Dessi tak percaya jika satu keluarga yang tewas membusuk di Kalideres itu karena kelaparan.

Sebab, ia menyebut warga yang tinggal Perumahan Citra Garden Extension, Kalideres tergolong warga yang mampu.

Selain rumah yang tergolong mewah, Dessi menyebut keluarga yang tewas membusuk itu juga memiliki mobil dan motor.

Sejumlah petugas Labfor Polri dan petugas Polres Metro Jakarta Barat saat melakukan olah TKP (tempat kejadian perkara) di rumah tempat ditemukannya satu keluarga tewas di Perumahan Citra Garden Satu Extension di Kalideres, Jakarta Barat, Minggu (13/11/2022).
Sejumlah petugas Labfor Polri dan petugas Polres Metro Jakarta Barat saat melakukan olah TKP (tempat kejadian perkara) di rumah tempat ditemukannya satu keluarga tewas di Perumahan Citra Garden Satu Extension di Kalideres, Jakarta Barat, Minggu (13/11/2022). (TRIBUNJAKARTA.COM/Satrio Sarwo Trengginas)


"Kalau di sini semua rata-rata mampu, enggak ada yang ga mampu.

Jadi kalau sampai ga makan itu, ga mungkin.

Mereka kan punya kendaraan ada mobil dan motor," kata Dessi

Menurut Dessi, satu keluarga di Kalideres itu baru terlihat gelagat anehnya sejak Agustus 2022 lalu.

"Terakhir interaksi dengan kaer jumantik sekitar awal Agustus.

Kader jumantik datang ke rumahnya dan ditemui suaminya ga boleh masuk," kata Dessi.

Baca juga: Misteri 1 Keluarga Tewas di Kalideres, Apa Benar Jadi Pengabdi Sekte? Polisi Mau Ungkap Penyebabnya

Saat melarang kader jumantik untuk masuk ke rumahnya, Dessi menyebut berdasarkan informasi dari kader jumantik bahwa suami Margaretha raut wajahnya begitu murung.

"Ketemu suaminya awal Agustus seperti orang murung dan stres," kata Dessi.

Sedangkan pada pertengahan November, Margaretha tak memperkenankan kader jumantik untuk datang dan masuk ke rumahnya.

Kata Dessi, ucapan dari Margaretha itu disampaikan melalui whatsapp kepada kader jumantik pada pertengahan September 2022 atau dua bulan sebelum satu keluarga di Kalideres itu ditemukan tewas membusuk.

"Tanggal 19 September kader jumantik dapat whatsapp dari istrinya (Margaretha) kirim foto lagi periksa air (kamar mandi).

Dia bilang kamu gausah datang lagi ke sini karena sudah kirim foto, selanjutnya cukup tanda tangan aja," ujar Dessi.

 

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved