Pemprov DKI Anggarkan Rp275 M untuk Jakwifi, Tina Toon Ingatkan Kualitas Internet yang Didapat Warga

Anggota DPRD DKI Tina Toon soroti anggaran Rp275 Miliar untuk JakWIFI. Ia meminta kualitas internet untuk warga ditingkatkan.

Kolase Foto TribunJakarta
Kolase Foto Jakwifi dan Tina Toon. Anggota DPRD DKI Tina Toon soroti anggaran Rp275 Miliar untuk JakWIFI. Ia meminta kualitas internet untuk warga ditingkatkan. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan Agustina Hermanto atau Tina Toon menyoroti soal anggaran Rp275 miliar untuk penambahan titik JakWIFI pada 2023.

Dilansir dari Kompas.com, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menganggarkan Rp 275 miliar untuk penambahan titik JakWIFI pada 2023.

Nilai itu diketahui berdasarkan dokumen rancangan APBD tahun anggaran 2023 yang diterima Kompas.com.

Anggaran itu masih dibahas dalam rapat bersama Komisi A DPRD DKI di Grand Cempaka, Bogor, Jawa Barat, Selasa (15/11/2022).

Meski demikian, politisi PDI Perjuangan ini mendorong agar biaya yang dialokasikan untuk JakWIFI sesuai dengan kualitas yang disediakan di masyarakat.

Baca juga: Sindiran Keras Tina Toon ke Anies Baswedan, Pergantian Nama Jalan Diminta Batal: Warga Sudah Menolak

"Jadi sebenarnya kemarin kan sudah dibahas. Memang kalau permintaan pada saat reses pada saat serap asporasi itu karena satu dapat yang lain minta. Cuma kemarin itu yang paling kita sorotin kualitasnya, kualitasnya yang lalu-lalu kurang maksimal. Itu aku kritisi tahun lalu 2021 ke 2022 berarti anggaran tahun ini," katanya saat dihubungi, Rabu (16/11/2022).

Ia tak menampik, bila saat reses, Jakwifi memang memiliki banyak manfaat di masyarakat. Terutama saat awal pandemi.

JakWiFi
JakWiFi (Wartakotalive.com/Desy Selviany)

Sehingga ia tetap mendorong agar anggaran Jakwifi sesuai dengan kualitas yang didapat oleh masyarakat.

Satu diantara yang dicontohkannya yakni permasalahan sinyal atau kekuatan internet.

"Jadi ini sebenarnya kan masih dalam pembahasan. Kalau dibilang setuju apa ngga, belum ya, karena ini kan masih ada rapat internal lagi. Jadi intinya sih sebenernya Jakwifi ada manfaatnya, karena secara faktanya kalau kita turun itu ada manfaatnya tapi balik lagi untuk anggaran sebesar itu benar-benar ngga kualitasnya sesuai dengan anggarannya," jelasnya.

 

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

 

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved